Iklan

Iklan

Pertanyaan

Perhatikan teks fabel berikut untuk menjawab soal nomor 1 dan 2! Di pedalaman sebuah hutan yang hijau, ketika musim panas tiba, seekor semut bersama kawanannya tampak akur, berjalan bergerombol dan senantiasa saling menolong untuk mencari makan. Mereka amat kompak mengikuti komando dari sang pemimpin. Di tengah perjalanan, mereka berjumpa dengan tikus. “Hai, Semut! Mengapa kalian mencari makan saat musim panas begini?” tanya tikus. “Kami mencari makan untuk bekal saat musim hujan datang nanti. Kalian pun sebaiknya mencari makan sejak awal. Kalau tidak, saat musim hujan nanti kita bisa kelaparan.” “Terima kasih atas nasihatmu, Semut. Kami juga akan segera mencari makanan kami,” kata tikus. Tak lama kemudian, semut-semut itu bertemu ayam hutan yang terkenal bersuara merdu. Ia tinggal di sebuah kandang bagus yang dibuatkan oleh seorang manusia yang selalu memberinya makan setiap akhir pekan. Ia bertanya mengapa semut-semut itu bekerja keras mencari makan saat musim panas. Semut menjelaskan alasannya mencari makan. Namun, tidak seperti tikus yang mengikuti saran semut, si ayam hutan justru terbahak mendengar jawaban semut. “Kasihan sekali kalian, semut-semut kecil! Aku tak perlu mencari makan seperti kalian. Sebab aku punya tuan yang selalu memberiku makan!” kata ayam sambil tergelak. Semut tak peduli kata-kata ayam dan segera melanjutkan perjalanan. Suatu hari, langit menjadi gelap dan hujan tiba-tiba mengguyur seluruh hutan. Rupanya, musim hujan sudah tiba. Semut dan tikus kembali ke sarangnya masing-masing. Mereka bisa mulai menikmati hasil kerja kerasnya selama mengumpulkan makanan saat hari-hari masih cerah. Namun, ayam hutan yang sombong tak memiliki persediaan makanan. Saat banjir melanda hutan itu, ayam hutan akhirnya mati tenggelam saat kelaparan. Berdasarkan kemunculan pesannya, fabel di atas dapat digolongkan ke dalam jenis fabel ….

Perhatikan teks fabel berikut untuk menjawab soal nomor 1 dan 2!

Di pedalaman sebuah hutan yang hijau, ketika musim panas tiba, seekor semut bersama kawanannya tampak akur, berjalan bergerombol dan senantiasa saling menolong untuk mencari makan. Mereka amat kompak mengikuti komando dari sang pemimpin. Di tengah perjalanan, mereka berjumpa dengan tikus.

“Hai, Semut! Mengapa kalian mencari makan saat musim panas begini?” tanya tikus.

“Kami mencari makan untuk bekal saat musim hujan datang nanti. Kalian pun sebaiknya mencari makan sejak awal. Kalau tidak, saat musim hujan nanti kita bisa kelaparan.”

“Terima kasih atas nasihatmu, Semut. Kami juga akan segera mencari makanan kami,” kata tikus.

Tak lama kemudian, semut-semut itu bertemu ayam hutan yang terkenal bersuara merdu. Ia tinggal di sebuah kandang bagus yang dibuatkan oleh seorang manusia yang selalu memberinya makan setiap akhir pekan.

Ia bertanya mengapa semut-semut itu bekerja keras mencari makan saat musim panas. Semut menjelaskan alasannya mencari makan. Namun, tidak seperti tikus yang mengikuti saran semut, si ayam hutan justru terbahak mendengar jawaban semut.

“Kasihan sekali kalian, semut-semut kecil! Aku tak perlu mencari makan seperti kalian. Sebab aku punya tuan yang selalu memberiku makan!” kata ayam sambil tergelak. Semut tak peduli kata-kata ayam dan segera melanjutkan perjalanan.

Suatu hari, langit menjadi gelap dan hujan tiba-tiba mengguyur seluruh hutan. Rupanya, musim hujan sudah tiba. Semut dan tikus kembali ke sarangnya masing-masing. Mereka bisa mulai menikmati hasil kerja kerasnya selama mengumpulkan makanan saat hari-hari masih cerah. Namun, ayam hutan yang sombong tak memiliki persediaan makanan. Saat banjir melanda hutan itu, ayam hutan akhirnya mati tenggelam saat kelaparan.


Berdasarkan kemunculan pesannya, fabel di atas dapat digolongkan ke dalam jenis fabel ….

  1. berkoda

  2. tanpa koda

  3. beramanat

  4. tanpa amanat

Iklan

A. Rizky

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni Universitas Indonesia

Jawaban terverifikasi

Jawaban

jawaban yang tepat adalah B.

jawaban yang tepat adalah B.

Iklan

Pembahasan

Berdasarkan kemunculan pesannya, fabel dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sebagai berikut. Fabel berkoda, yaitu fabel yang memunculkan koda atau memunculkan pesan secara eksplisit/tersurat. Fabel tanpa koda; pesan yang ada dalam fabel ini harus disimpulkan sendiri oleh pembaca karena tidak dicantumkan secara tertulis di akhir fabel. Fabel di atas termasuk fabel tanpa koda. Sebab, pesan yang terdapat di dalamnya harus disimpulkan sendiri oleh pembaca. Pengarang cerita tidak menyebutkan secara langsung pesan atau amanat yang ingin disampaikannya. Dengan kata lain, tidak ada koda yang tertulis di akhir cerita. Jadi, jawaban yang tepat adalah B.

Berdasarkan kemunculan pesannya, fabel dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sebagai berikut.

  • Fabel berkoda, yaitu fabel yang memunculkan koda atau memunculkan pesan secara eksplisit/tersurat.
  • Fabel tanpa koda; pesan yang ada dalam fabel ini harus disimpulkan sendiri oleh pembaca karena tidak dicantumkan secara tertulis di akhir fabel.

Fabel di atas termasuk fabel tanpa koda. Sebab, pesan yang terdapat di dalamnya harus disimpulkan sendiri oleh pembaca. Pengarang cerita tidak menyebutkan secara langsung pesan atau amanat yang ingin disampaikannya. Dengan kata lain, tidak ada koda yang tertulis di akhir cerita. Jadi, jawaban yang tepat adalah B.

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

33

Iklan

Iklan

Pertanyaan serupa

Perhatikan kutipan fabel berikut! (1) Akan tetapi, hal tersebut berhasil dibongkar oleh kancil saat di garis akhir. (2) Akhirnya, siput jujur dan mengakui kesalahannya. (3) Kemudian, mereka berdua ...

1

0.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia