Perhatikan teks berikut! Kurang dari satu menit, beberapa pahlawan kita telah banyak yang memanjat tembok, didekking dari belakang oleh senjata api. Kurang dari lima menit para patriot Indonesia sudah masuk ke dalam hotel, tetapi ternyata, para opsir Inggris yang tinggal di situ sudah melarikan diri. Kata orang dengan kendaraan berlapis baja, yang datang menjemput dari jurusan Braga. Mereka ngacir ke kota bagian utara. Yang tinggal hanya bawahan dan serdadu biasa. Di antaranya kebanyakan luka berat. Dengan dijabelnya Homann, terhindarlah penduduk kampung di hilir dari tembakan tak berperikemanusiaan. Kemudian pecah kabar, bahwa banjirnya Cikapundung itu tidak wajar. Artinya, bukan semata-mata karena hujan November saja, tetapi kata orang, pintu air di hulu kota dibuka oleh beberapa orang yang menjadi kaki tangan NICA. Seluruh pejuang kita timbul marahnya. Kejadiannya, tanpa menghiraukan peluru NICA/Inggris yang menghadangnya, sebagian dari mereka ditugaskan, terutama anak-anak Pangarang, Ciguriang, dan Cilentah, berbondong-bondong, menuju ke hulu. (Dikutip dari: M.A. Salmun. Masa Bergolak , Jakarta, Balai Pustaka, 1987) Apakah nilai dalam teks tersebut masih relevan dengan kehidupan masa kini? Berikan pendapat Anda!

Question

Perhatikan teks berikut!

Kurang dari satu menit, beberapa pahlawan kita telah banyak yang memanjat tembok, didekking dari belakang oleh senjata api. Kurang dari lima menit para patriot Indonesia sudah masuk ke dalam hotel, tetapi ternyata, para opsir Inggris yang tinggal di situ sudah melarikan diri. Kata orang dengan kendaraan berlapis baja, yang datang menjemput dari jurusan Braga. Mereka ngacir ke kota bagian utara.

Yang tinggal hanya bawahan dan serdadu biasa. Di antaranya kebanyakan luka berat.

Dengan dijabelnya Homann, terhindarlah penduduk kampung di hilir dari tembakan tak berperikemanusiaan.

Kemudian pecah kabar, bahwa banjirnya Cikapundung itu tidak wajar. Artinya, bukan semata-mata karena hujan November saja, tetapi kata orang, pintu air di hulu kota dibuka oleh beberapa orang yang menjadi kaki tangan NICA.

Seluruh pejuang kita timbul marahnya. Kejadiannya, tanpa menghiraukan peluru NICA/Inggris yang menghadangnya, sebagian dari mereka ditugaskan, terutama anak-anak Pangarang, Ciguriang, dan Cilentah, berbondong-bondong, menuju ke hulu.

(Dikutip dari: M.A. Salmun. Masa Bergolak, Jakarta, Balai Pustaka, 1987)

Apakah nilai dalam teks tersebut masih relevan dengan kehidupan masa kini? Berikan pendapat Anda!

Pembahasan

Pertanyaan serupa