Perhatikan teks berikutini! Pembatasan aktivitas selama pandemi Covid-19 mempercepat adopsi internet dan teknologi digital di Indonesia. Masyarakat semakin terbiasa melakukan kegiatan secara daring, seperti sekolah atau rapat jarak jauh menggunakan aplikasi. Hal yang sama juga terjadi ketika berkonsultasi dengan dokter melalui layanan telemedisin atau berbelanja kebutuhan sehari-hari melalui aplikasi. Berdasarkan laporan e-Conomy SEA 2020 yang dirilis Google, Temasek, dan Bain, satu dari tiga orang pengguna internet di Indonesia merupakan pengguna baru yang mengakses layanan tersebut akibat pandemi. Survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pun menunjukkan bahwa penetrasi pengguna internet meningkat, yakni dari 64,8% pada 2018 menjadi 73,7% hingga kuartal II-2020. Namun, menurut laporan Bank Dunia bertajuk “Beyond Unicorns: Harnessing Digital Technologies for Inclusion in Indonesia”, perkembangan pesat adopsi internet dan teknologi digital di Indonesia masih belum merata. Kesenjangan akses ke teknologi digital mencerminkan dimensi-dimensi kesenjangan yang ada—di seluruh kelompok, wilayah, dan kelas ekonomi. Misalnya, pada proporsi masyarakat kelompok 10% distribusi pendapatan tertinggi, yang punya akses ke internet tercatat sebesar 71% pada 2019. Persentase itu pun lima kali lipat lebih besar daripada kelompok 10% distribusi pendapatan terendah yang sebesar 14%. Kemudian, persebaran penetrasi pengguna internet juga masih terpusat di Pulau Jawa dengan 56,4%. Sementara itu,, Sulawesi, Kalimantan, Bali dan Nusa Tenggara, serta Maluku dan Papua masih di bawah 10%. Yudhistira, A. W. (2021).Diambil5 September 2021 dari https://katadata.co.id/ariayudhistira/analisisdata/610a57cd5f37d/ekonomi-digital-indonesia-terganjal-pemerataan-adopsi-internet. Topik yang dibahas pada bacaan tersebutadalah ....

Question

Perhatikan teks berikut ini!

Pembatasan aktivitas selama pandemi Covid-19 mempercepat adopsi internet dan teknologi digital di Indonesia. Masyarakat semakin terbiasa melakukan kegiatan secara daring, seperti sekolah atau rapat jarak jauh menggunakan aplikasi. Hal yang sama juga terjadi ketika berkonsultasi dengan dokter melalui layanan telemedisin atau berbelanja kebutuhan sehari-hari melalui aplikasi.
Berdasarkan laporan e-Conomy SEA 2020 yang dirilis Google, Temasek, dan Bain, satu dari tiga orang pengguna internet di Indonesia merupakan pengguna baru yang mengakses layanan tersebut akibat pandemi. Survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pun menunjukkan bahwa penetrasi pengguna internet meningkat, yakni dari 64,8% pada 2018 menjadi 73,7% hingga kuartal II-2020. Namun, menurut laporan Bank Dunia bertajuk “Beyond Unicorns: Harnessing Digital Technologies for Inclusion in Indonesia”, perkembangan pesat adopsi internet dan teknologi digital di Indonesia masih belum merata. Kesenjangan akses ke teknologi digital mencerminkan dimensi-dimensi kesenjangan yang ada—di seluruh kelompok, wilayah, dan kelas ekonomi. Misalnya, pada proporsi masyarakat kelompok 10% distribusi pendapatan tertinggi, yang punya akses ke internet tercatat sebesar 71% pada 2019. Persentase itu pun lima kali lipat lebih besar daripada kelompok 10% distribusi pendapatan terendah yang sebesar 14%. Kemudian, persebaran penetrasi pengguna internet juga masih terpusat di Pulau Jawa dengan 56,4%. Sementara itu,, Sulawesi, Kalimantan, Bali dan Nusa Tenggara, serta Maluku dan Papua masih di bawah 10%.

Yudhistira, A. W. (2021). Diambil 5 September 2021 dari https://katadata.co.id/ariayudhistira/analisisdata/610a57cd5f37d/ekonomi-digital-indonesia-terganjal-pemerataan-adopsi-internet.

Topik yang dibahas pada bacaan tersebut adalah .... $\;$

Jawaban

jawaban yang tepat adalah D.

Pembahasan

Pertanyaan serupa