Iklan

Iklan

Pertanyaan

Perhatikan teksberikut ini! Guru, Pedagodi, dan Emosi Emosi adalah satu dimensi affective state yang berbeda dengan dimensi lainnya (sensasi). Emosi menyangkut perasaan tentang sesuatu yang dikatakan, dipahami, dan disadari. Emosi merupakan internal state of being seseorang yang secara tipikal terkait dengan perasaan fisiologis dan sensoris. Emosi merupakan kondisi psikologis dan fisiologis. Emosi akan menjadi daya yang kukuh dan mandiri dalam urusan kehidupan yang memengaruhi persepsi, mewarnai memori, mengikat orang melalui tarikan, yang karenanya seorang menjadi dirinya terpisah lantaran kebencian dan kesalahan, rasa malu atau kebanggaan. Dalam konteks berprestasi, emosi dapat digolongkan dalam em pat besaran, yaitu emosi aktif positif, seperti menikmati, penuh harapjasa, dan kebanggaan; emosi aktif netral, seperti pulih dan relaksasi; emosi aktif negatif, seperti marah, cemas, dan malu; serta emosi negatif netral, seperti jenuh atau bosan dan putus asa. Ada beberapa alasan guru-pendidik perlu memahami kajian emosi. Pertama, guru berinteraksi satu dengan lainnya sehingga dalam interaksi tersebut dimensi emosi akan .muncul. Sebagai manusia, guru ialah makhluk yang dianugerahi akal, hati, dan nafsu oleh Tuhan. Kedua, emosi dan kegiatan belajar. Emosi mengandung 'unsur-unsur sistem, yaitu sistem kognitif atau penilaian, the autonomic nervous system atau ANS, sistem monitor, dan sistem motorik. Belajar adalah interaksi antara proses kognitif, konatif, dan emosional pendekatan multidimensi yang mengaddress proses dan interaksi ketiga hal tersebut. Selain itu, dalam kegiatan belajar pengalaman emosi peserta didik terkait dengan tujuan dan tindakan perilaku (kehendak). Ketiga, dampak emosi terhadap belajar. Studi tentang hal itu mengungkapkan bahwa emosi memberi pengaruh terhadap hasil belajar. Rasa senang dalam , belajar, punya asa, dan percaya diri memengaruhi hasil atau prestasi akademis secara positif. Sebaliknya, emosi negatif aktif, seperti putus asa dan bosan akan memberi pengaruh negatif terhadap prestasi akademis peserta didik. Emosi positif membuat seseorang fokus terhadap kegiatan dan bermotivasi, yang kesemuanya mempunyai hubungan positif dengan hasil. Sebaliknya, rasa cemas, malu, tidak bergairah, atau putus asa memengaruhi capaian hasil secara negatif. [ .... ] Pada sisi lain, kemampuan peserta didik mengendalikan emosi yang tidak menyenangkan seperti bosan, putus asa merupakan cara efektif dan memberikan basil positif. Salah satu contohnya, peserta didik berhasil menyelesaikan masalah dari suatu pelajaran. Disadur darl: https://medialndonesia.com/read/detail/287394-guru-pedagoi-dan-emosi , diunduh 16 Maret 2020 Artikel tersebut membahas ....

Perhatikan teks berikut ini!


Guru, Pedagodi, dan Emosi

    Emosi adalah satu dimensi affective state yang berbeda dengan dimensi lainnya (sensasi). Emosi menyangkut perasaan tentang sesuatu yang dikatakan, dipahami, dan disadari. Emosi merupakan internal state of being seseorang yang secara tipikal terkait dengan perasaan fisiologis dan sensoris. Emosi merupakan kondisi psikologis dan fisiologis. Emosi akan menjadi daya yang kukuh dan mandiri dalam urusan kehidupan yang memengaruhi persepsi, mewarnai memori, mengikat orang melalui tarikan, yang karenanya seorang menjadi dirinya terpisah lantaran kebencian dan kesalahan, rasa malu atau kebanggaan. Dalam konteks berprestasi, emosi dapat digolongkan dalam em pat besaran, yaitu emosi aktif positif, seperti menikmati, penuh harapjasa, dan kebanggaan; emosi aktif netral, seperti pulih dan relaksasi; emosi aktif negatif, seperti marah, cemas, dan malu; serta emosi negatif netral, seperti jenuh atau bosan dan putus asa.
    Ada beberapa alasan guru-pendidik perlu memahami kajian emosi. Pertama, guru berinteraksi satu dengan lainnya sehingga dalam interaksi tersebut dimensi emosi akan .muncul. Sebagai manusia, guru ialah makhluk yang dianugerahi akal, hati, dan nafsu oleh Tuhan. Kedua, emosi dan kegiatan belajar. Emosi mengandung 'unsur-unsur sistem, yaitu sistem kognitif atau penilaian, the autonomic nervous system atau ANS, sistem monitor, dan sistem motorik. Belajar adalah interaksi antara proses kognitif, konatif, dan emosional pendekatan multidimensi yang mengaddress proses dan interaksi ketiga hal tersebut. Selain itu, dalam kegiatan belajar pengalaman emosi peserta didik terkait dengan tujuan dan tindakan perilaku (kehendak). Ketiga, dampak emosi terhadap belajar. Studi tentang hal itu mengungkapkan bahwa emosi memberi pengaruh terhadap hasil belajar. Rasa senang dalam , belajar, punya asa, dan percaya diri memengaruhi hasil atau prestasi akademis secara positif. Sebaliknya, emosi negatif aktif, seperti putus asa dan bosan akan memberi pengaruh negatif terhadap prestasi akademis peserta didik. Emosi positif membuat seseorang fokus terhadap kegiatan dan bermotivasi, yang kesemuanya mempunyai hubungan positif dengan hasil.
    Sebaliknya, rasa cemas, malu, tidak bergairah, atau putus asa memengaruhi capaian hasil secara negatif. [ .... ] Pada sisi lain, kemampuan peserta didik mengendalikan emosi yang tidak menyenangkan seperti bosan, putus asa merupakan cara efektif dan memberikan basil positif. Salah satu contohnya, peserta didik berhasil menyelesaikan masalah dari suatu pelajaran.

Disadur darl: https://medialndonesia.com/read/detail/287394-guru-pedagoi-dan-emosi, diunduh 16 Maret 2020


Artikel tersebut membahas ....space 

  1. Harapan guru dapat menanamkan sikap positif kepada peserta didik.undefined 

  2. Pentingnya emosi yang dimiliki oleh peserta didik di sekolah.undefined 

  3. Keinginan guru untuk memberikan ilmu pengajaran emosi.undefined 

  4. Kekurangan guru dalam memberikan ilmu pengajaran.undefined 

  5. Hubungan antara ilmu · pengajaran guru dengan emosi. space 

Iklan

R. Trihandayani

Master Teacher

Jawaban terverifikasi

Iklan

Pembahasan

Pembahasan
lock

Pada paragraf kedua terdapat kalimat "Ada beberapa alasan guru-pendidik perlu memahami kajian emosi." yang menyebutkan bahwa guru harus memahami kajian emosi dalam pengajaran (pedagodi). Selanjutnya terdapat kalimat "Studi tentang hal itu mengungkapkan bahwa emosi memberi pengaruh terhadap hasil belajar." mengungkapkan bahwa pengajaran guru yang memahami kajian emosi dapat berpengaruh pada hasil belajar anak. Hal tersebut mengungkapkan bahwa adanya hubungan antara ilmu pengajaran (pedagogi) guru dengan emosi. Dari kesimpulan tersebut, dapat kita ketahui bahwa teks di atas membahas hubungan antara ilmu pengajaran (pedagogi) guru dengan emosi. Jawaban yang benar D. Hubungan antara ilmu pengajaran dan emosi.

Pada paragraf kedua terdapat kalimat "Ada beberapa alasan guru-pendidik perlu memahami kajian emosi." yang menyebutkan bahwa guru harus memahami kajian emosi dalam pengajaran (pedagodi). Selanjutnya terdapat kalimat "Studi tentang hal itu mengungkapkan bahwa emosi memberi pengaruh terhadap hasil belajar." mengungkapkan bahwa pengajaran guru yang memahami kajian emosi dapat berpengaruh pada hasil belajar anak. Hal tersebut mengungkapkan bahwa adanya hubungan antara ilmu pengajaran (pedagogi) guru dengan emosi.

Dari kesimpulan tersebut, dapat kita ketahui bahwa teks di atas membahas hubungan antara ilmu pengajaran (pedagogi) guru dengan emosi. 
Jawaban yang benar D. Hubungan antara ilmu pengajaran dan emosi.

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

29

Iklan

Iklan

Pertanyaan serupa

Permasalahan yang dibahas dalam teks tersebut adalah ....

47

0.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia