Pada kaidah oktet disebutkan bahwa atom-atom cenderung berikatan satu sama lain untuk memiliki konfigurasi elektron seperti gas mulia yaitu terdapat 8 elektron pada kulit terluar atom. Untuk menentukan jumlah elektron terluar atom-atom dalam berikatan maka dibuat konfigurasi elektron masing-masing atom.
1.
Unsur P memiliki 7 elektron terluar dan akan menerima 1 elektron untuk berikatan dengan unsur lain.
2.
Unsur Q memiliki 8 elektron terluar dan sudah sesuai dengan kaidah oktet. Unsur Q kemungkinan besar termasuk gas mulia sudah stabil dan sulit berikatan dengan unsur lain.
3.
Unsur R memiliki 4 elektron terluar dan akan menerima 4 elektron dari unsur lain untuk berikatan
4.
Unsur S memiliki 3 elektron terluar dan akan melepaskan 3 elektron tersebut untuk berikatan dengan unsur lain.
5.
Unsur T memiliki 1 elektron terluar dan akan melepaskan 1 elektron atau menerima 1 elektron untuk berikatan dengan unsur lain.
Struktur dari senyawa
A.
Dari struktur tersebut, diketahui bahwa membentuk ikatan rangkap tiga antara R dengan R, dan jumlahnya sesuai dengan kaidah oktet. Pada senyawa tidak bisa dibuat strukturnya karena unsur Q sudah memiliki 8 elektron terluar.
B.
Senyawa dan tidak bisa dibuat strukturnya karena unsur Q sudah stabil dan memiliki 8 elektron terluar
C.
Senyawa menyimpang dari kaidah oktet karena pada kedua senyawa, S hanya memiliki 6 elektron terluar setelah berikatan.
D.
Senyawa sudah sesuai dengan kaidah oktet. Sedangkan senyawa tidak bisa dibuat strukturnya karena melibatkan unsur Q yang telah stabil.
E. TP dan
Senyawa tidak bisa dibuat strukturnya karena ada unsur Q. Senyawa TP juga sesuai aturan oktet.
Berdasarkan penjelasan tersebut, jawaban yang tepat adalah C.