Dengan datangnya bangsa Eropa, masyarakat Indonesia mulai dikenalkan dengan sistem monopoli perdagangan yang dibawa oleh Portugis maupun Belanda. Salah satu dampak dari monopoli perdagangan yang dilakukan oleh Portugis adalah terusirnya para pedagang muslim dari pelabuhan-pelabuhan yang dikuasai oleh Portugis dan berdampak pada pembukaan pelabuhan-pelabuhan baru di luar wilayah kekuasaan mereka.
Datangnya bangsa Eropa juga menyebabkan diperkenalkannya uang kertas dan logam, sehingga mendorong munculnya perbankan modern di Hindia-Belanda. Salah satunya adalah de Javasche Bank, bank modern di Hindia-Belanda yang muncul pertama kali dan didirikan di Batavia pada tahun 1828. Selain itu, masyarakat diperkenalkan dengan serangkaian pajak mulai dari pajak hasil bumi, pajak rempah dan juga pajak lain lainnya.
Selanjutnya adalah bangkitnya kehidupan perekonomian akibat pembangunan jalan raya pos Anyer-Panarukan. Keberadaan infrastruktur jalan didukung oleh jaringan transportasi khususnya kereta api yang muncul dan berkembang pada masa Sistem Tanam Paksa. Jaringan kereta api muncul dan berkembang di Hindia-Belanda sebagai sarana pengantaran hasil perkebunan yang ada di Hindia Belanda serta transportasi masyarakat.
Dengan demikian, maka dampak kebijakan yang dilakukan oleh Portugis dan Belanda dalam bidang ekonomi diantaranya adalah monopoli perdagangan, penarikan sejumlah pajak, pengenalan uang, dan juga pembangunan akses yang menunjang perekonomian seperti jalan raya Anyer-Panarukan.