Perhatikan reaksi-reaksi berikut: Mg + Al 3 + → Mg 2 + + Al Ni + Cd 2 + → Ni 2 + + Cd Mg + Zn 2 + → Mg 2 + + Zn Apakah logam Cd dapat mereduksi Ni?

Pembahasan

Bilangan oksidasi (biloks) adalah jumlah muatan yang dimiliki atom suatu unsur jika bergabung dengan atom unsur lain. Reaksi oksidasi adalah reaksi kenaikkan biloks, sedangkan reaksi reduksi adalah reaksi penurunan biloks.Dalam deret volta, semakin ke kiri maka sifat reduktornya akan semakin kuat. Artinya unsur yang terletak di sebelah kiri akan mampu mereduksi ion-ion unsur di sebelah kanannya, tetapi tidak mampu mereduksi ion-ion dari unsur sebelah kirinya. Hal ini menunjukkan bahwa unsur sebelah kiri lebih mudah mengalami oksidasi, sedangkan unsur di sebelah kanan lebih mudah mengalami reduksi. Berdasarkan reaksi: Mg + Al 3 + → Mg 2 + + Al Ni + Cd 2 + → Ni 2 + + Cd Mg + Zn 2 + → Mg 2 + + Zn reaksi 1 menunjukkan bahwa Mg mengalami perubahan bilangan oksidasi dari 0 menjadi +2 (mengalami oksidasi), sedangkan Almengalami perubahan bilangan oksidasi dari +3 menjadi 0 (mengalami reduksi). reaksi 2 menunjukkan bahwa Ni mengalami perubahan bilangan oksidasi dari 0 menjadi +2 (mengalami oksidasi), sedangkan Cd mengalami perubahan bilangan oksidasi dari +2menjadi 0 (mengalami reduksi). reaksi 3 menunjukkan bahwa Mg mengalami perubahan bilangan oksidasi dari 0 menjadi +2 (mengalami oksidasi), sedangkan Zn mengalami perubahan bilangan oksidasi dari +2menjadi 0 (mengalami reduksi). Sehingga, diperoleh urutan logam dalam deret volta : Mg - Al - Zn - Cd - Ni Semakin kekiri kedudukan suatu logam pada deret Volta, maka logam semakin reaktif (semakin mudah melepas elektron) dan logam merupakan reduktor yang semakin kuat (mudah teroksidasi) Semakin kanan kedudukan logam dalam deret Volta, maka logam semakin kurang reaktif (semakin sukar melepaselektron) dan kationnya merupakan oksidator yang semakin kuat (mudah tereduksi). Berdasarkan reaksi tersebut, terlihat bahwa posisi Cd lebih kiri dibandingkan Ni, sehingga Cd dapat mereduksi Ni.