Pertanyaan

Perhatikan reaksi berikut! 2 NH 2 OH + N 2 O → 2 N 2 + 3 H 2 O Reduktor dan oksidator yang tepat yaitu…

Perhatikan reaksi berikut!

$2 NH_{2} OH + N_{2} O \to 2 N_{2} + 3 H_{2} O$

Reduktor dan oksidator yang tepat yaitu…

reduktor , oksidator
reduktor , oksidator
sebagai reduktor dan oksidator
sebagai reduktor dan oksidator
air sebagai reduktor dan oksidator

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

Klaim

R. RGFREELANCETIGASATU

Master Teacher

Jawaban terverifikasi

Pembahasan

Untuk menentukan perubahan biloks, agar lebih mudah eliminasi terlebih dahulu unsur yang tidak berubah biloksnya. Oksigen (O) dan hidrogen (H) secara umum biloksnya selalu −2 untuk oksigen dan +1 untuk hidrogen. Kedua unsur sangat jarang berubah biloks selama berikatan dengan unsur lain. Unsur tersisa adalah nitrogen (N): Sebelum reaksi N pada memiliki biloks −1 (menyesuaikan +1 milik H dan −2 milik O). Sebelum reaksi N pada memiliki biloks +1 (menyesuaikan −2 milik O). Setelah reaksi seluruh N membentuk dengan biloks 0 sebagai molekul sejenis. Unsur N mengalami kenaikan dan penurunan biloks sekaligus. Unsur N pada biloksnya berubah dari −1 menjadi 0. Terjadi kenaikan biloks yang berarti mengalami oksidasi sehingga bertindak sebagai reduktor. Unsur N pada biloksnya berubah dari +1 menjadi 0. Terjadi penurunan biloks yang berarti mengalami reduksi sehingga bertindak sebagai oksidator.

Untuk menentukan perubahan biloks, agar lebih mudah eliminasi terlebih dahulu unsur yang tidak berubah biloksnya.

Oksigen (O) dan hidrogen (H) secara umum biloksnya selalu −2 untuk oksigen dan +1 untuk hidrogen. Kedua unsur sangat jarang berubah biloks selama berikatan dengan unsur lain.

Unsur tersisa adalah nitrogen (N):

Sebelum reaksi N pada memiliki biloks −1 (menyesuaikan +1 milik H dan −2 milik O).
Sebelum reaksi N pada memiliki biloks +1 (menyesuaikan −2 milik O).
Setelah reaksi seluruh N membentuk dengan biloks 0 sebagai molekul sejenis.

Unsur N mengalami kenaikan dan penurunan biloks sekaligus. Unsur N pada biloksnya berubah dari −1 menjadi 0. Terjadi kenaikan biloks yang berarti mengalami oksidasi sehingga bertindak sebagai reduktor.

Unsur N pada biloksnya berubah dari +1 menjadi 0. Terjadi penurunan biloks yang berarti mengalami reduksi sehingga bertindak sebagai oksidator.