Syair merupakan jenis puisi yang terdiri dari empat baris setiap baitnya. Syair digunakan untuk mengungkapkan isi hati tentang suatu perasaan, peristiwa, atau seseorang.
Ciri kebahasaan syair, antara lain: tiap bait terdiri dari 4 baris, setiap baris merupakan isi, pola rima a-a-a-a, dan menggunakan bahasa kiasan.
Berdasarkan ciri-ciri tersebut, puisi di atas termasuk jenis syair yang dapat dibuktikan dengan beberapa hal berikut ini.
1. Syair tersebut terdiri dari 4 baris.
Senang sekali rasa hatiku (baris ke-1)
duduk di bangku sekolah yang baru (baris ke-2)
aku punya teman-teman yang lucu (baris ke-3)
dan ibu guru yang suka membantu (baris ke-4)
2. Setiap barisnya merupakan isi : setiap baris dalam syair mengungkapkan rasa snenag dari seorang anak terhadap sekolahnya.
3. Memiliki pola rima a-a-a-a.
Senang sekali rasa hatiku
duduk di bangku sekolah yang baru
aku punya teman-teman yang lucu
dan ibu guru yang suka membantu
Puisi rakyat tersebut memiliki bunyi akhiran (pola rima) yang sama, yaitu u-u-u-u. Huruf (u) tersebut dilambangkan dengan huruf (a) di setiap lariknya. Oleh karena itu, keempat larik pada puisi rakyat tersebut dilambangkan dengan a-a-a-a.
Dengan demikian, puisi tersebut merupakan syair, karena terdiri dari 4 baris, setiap baris merupakan isi, dan memiliki pola rima a-a-a-a.