Pertanyaan

Perhatikan puisi berikut! Perempuan Berpayung Tampah Kutatap mata sendunya yang selalu tersenyum kulit keriputnya yang seolah tertawa kaki-kaki kecilnya yang tak pernah lelah melangkah Perempuan berpayung tampah menjajakan berbagai-bagai dagangan ke sepanjang arah demi sesuap nasi untuk dua putri kecil di pangkuan demi kebahagiaan yang tak pasti kapan datang Perempuan berpayung tampah kukagumi kau wahai perempuan yang tabah menyambut pagi dengan segala sumpah kebaikan menutup malam dengan setumpuk harapan Majas personifikasi dalam puisi di atas terdapat pada larik ....

Perhatikan puisi berikut!

Perempuan Berpayung Tampah

Kutatap mata sendunya yang selalu tersenyum
kulit keriputnya yang seolah tertawa
kaki-kaki kecilnya yang tak pernah lelah melangkah

Perempuan berpayung tampah
menjajakan berbagai-bagai dagangan ke sepanjang arah
demi sesuap nasi untuk dua putri kecil di pangkuan
demi kebahagiaan yang tak pasti kapan datang

Perempuan berpayung tampah
kukagumi kau wahai perempuan yang tabah
menyambut pagi dengan segala sumpah kebaikan
menutup malam dengan setumpuk harapan

Majas personifikasi dalam puisi di atas terdapat pada larik ....

menyambut pagi dengan segala sumpah kebaikan
menjajakan berbagai-bagai dagangan
kaki-kaki kecilnya yang tak pernah lelah melangkah
kutatap mata sendunya yang selalu tersenyum

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

Klaim

A. Rizkyamsi

Master Teacher

Jawaban terverifikasi

Jawaban

jawaban yang tepat adalah D.

Pembahasan

Majas adalah bahasa kiasan yang digunakan untuk menciptakan kesan tertentu bagi pembacanya. Salah satu jenis majas adalah majas personifikasi, yaitu majas yang membandingkan benda-benda tidak bernyawa seolah memiliki sifat seperti manusia. Majas personifikasi dalam puisi di atas terdapat pada larik Kutatap mata sendunya yang selalu tersenyum . Dalam larik tersebut, mata yang merupakan benda mati seolah memiliki sifat seperti manusia, yaitu tersenyum. Pilihan A tidak tepat karena larik puisi tersebut mengandung majas metafora, yaitu mengumpamakan sumpah kebaikan dengan sebuah harapan baik dan semangat menyambut hari. Pilihan B tidak tepat karena larik tersebut tidak mengandung majas. Pilihan Ctidak tepat karena larik tersebut tidak mengandung majas. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah D.

Majas adalah bahasa kiasan yang digunakan untuk menciptakan kesan tertentu bagi pembacanya. Salah satu jenis majas adalah majas personifikasi, yaitu majas yang membandingkan benda-benda tidak bernyawa seolah memiliki sifat seperti manusia. Majas personifikasi dalam puisi di atas terdapat pada larik Kutatap mata sendunya yang selalu tersenyum. Dalam larik tersebut, mata yang merupakan benda mati seolah memiliki sifat seperti manusia, yaitu tersenyum.

Pilihan A tidak tepat karena larik puisi tersebut mengandung majas metafora, yaitu mengumpamakan sumpah kebaikan dengan sebuah harapan baik dan semangat menyambut hari.

Pilihan B tidak tepat karena larik tersebut tidak mengandung majas.

Pilihan C tidak tepat karena larik tersebut tidak mengandung majas.

Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah D.

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

0.0 (0 rating)

Pertanyaan serupa

Perhatikan kutipan puisi berikut! Hatiku Selembar Daun Karya Sapardi Djoko Damono Hatiku selembar daun melayang jatuh di rumput Nanti dulu, biarkan aku sejenak berbaring di sini Ada yang m...

5.0

Jawaban terverifikasi

Perhatikan kutipan puisi berikut! Hatiku Selembar Daun Karya Sapardi Djoko Damono Hatiku selembar daun melayang jatuh di rumput Nanti dulu, biarkan aku sejenak berbaring di sini Ada yang m...

5.0

Jawaban terverifikasi

Perhatikan puisi berikut untuk menjawab soal nomor 1 dan 2! Doa Chairil Anwar kepada pemeluk teguh Tuhanku Dalam termangu Aku masih menyebut nama-Mu Biar susah sungguh mengingat Kau penu...

3.0

Jawaban terverifikasi

Perhatikan puisi berikut! Doa Karya: Chairil Anwar kepada pemeluk teguh Tuhanku Dalam termangu Aku masih menyebut nama-Mu Biar susah sungguh mengingat Kau penuh seluruh cayaMu panas ...

4.3

Jawaban terverifikasi

Perhatikan kutipan puisi berikut! kata Sapardi, tiada yang lebih tabah dari hujan bulan Juni tapi kata Ibu, tiada yang tabahnya mengalahkan perjuangan Ayah Dilan bilang rindu itu berat, makany...

3.6

Jawaban terverifikasi