Berdasarkan tabel di atas, perlakuan yang diberikan terhadap bahan makanan ialah perlakuan tak dikunyah dan perlakuan dikunyah. Jika dilihat lagi, makanan yang dikunyah dan tidak dikunyah menunjukkan warna yang bebeda. Ketika di kunyah, rata-rata makanan berubah warna menjadi orange, namun jika tidak dikunyah makanan berubah warna menjadi biru atau hitam Perubahan warna ini disebabkan adanya reaksi antara reagen dan zat yang ada pada makanan. Perubahan warna ini mengindikasikan adanya zat glukosa.
Pada uji kandungan glukosa, ADA perbedaan hasil reaksi yang menggunakan bahan nasi dan menggunakan bahan nasi yang sudah dikunyah.
Uji glukosa pada percobaan uji makanan biasanya menggunakan reagen Benedict. Jika bahan makanan yang mengandung glukosa ditetesi dengan reagen benedict, maka akan ada reaksi berupa perubahan warna menjadi merah atau orange. Saat nasi ditetesi dengan reagen, reaksi yang terjadi yaitu warna yang berubah bukan merah atau orange. Sehingga kesimpulannya, nasi tidak mengandung glukosa. Kandungan nasi yaitu amilum, sehingga tidak dapat menunjukkan reaksi saat ditetesi dengan reagen benedict.
Sedangkan saat nasi yang sudah dikunyah ditetesi dengan reagen benedict, akan terjadi reaksi perubahan warna menjadi orange. Kesimpulannya adalah, nasi yang sudah dikunyah ini mengandung glukosa. Nasi yang mengandung amilum ini saat dikunyah akan bertemu dengan enzim ptialin yang ada di ludah atau di mulut sehingga amilum akan dipecah menjadi glukosa dan atau maltosa. Sehingga amilum yang telah berubah menjadi glukosa inilah yang akan bereaksi dengan reagen benedict.
Sehingga hipotesis yang tepat untuk percobaan di atas ialah bahan makanan akan mengandung glukosa jika bercampur dengan enzim ptialin.