Iklan

Pertanyaan

Perhatikan kutipan teks berikut! Suatu malam di pendopo kelurahan terjadilah obrolan yang agaknya serius antara Pak Lurah, Pak Jagabaya, dan Pak Carik. Ketiganya membicarakan adanya maling yang meresahkan warga desa setempat. Dalam obrolan itu Pak Jagabaya mengeluhkan sikap Pak Lurah yang tidak tegas dan hanya berdiam diri menghadapi ulah si maling. Apalagi maling tersebut kerap menyatroni rumah Pak Wongso Kariyo. Pak Jagabaya menginginkan pemuda desa dikerahkan untuk ronda malam, mengantisipasi datangnya maling lagi. Namun, keinginan itu rupanya ditolak oleh Pak Lurah. Pak Lurah lebih menginginkan pemuda desa dilatih kesenian saja untuk menyambut kedatangan Pak Bupati yang akan meninjau desa tersebut. Keinginan Pak Lurah agaknya kurang disukai oleh Pak Jagabaya, hingga Pak Jagabaya terus mengeluh tentang maling tersebut. Tak tahan mendengar keluhan Pak Jagabaya, Pak Lurah akhirnya meminta keduanya (Pak Jagabaya dan Pak Carik) untuk berunding guna mengatasi masalah maling tersebut. Ketika sedang serius berunding, tiba-tiba datang Pak Wongso Kariyo dengan girang hatinya karena ternyata ia telah membunuh si maling. Pak Lurah yang penasaran, menyuruh Pak Wongso membawa mayat si maling ke hadapan Pak Lurah. Dengan berat hati perintah Pak Lurah ditolaknya. Selain dianggap tidak hormat, ternyata usut punya usut maling yang kerap menyatroni rumah Pak Wongso adalah adik lelaki Pak Lurah. Penggambaran nilai dalam sebuah buku pada kutipan tersebut terdapat pada kalimat ...

Perhatikan kutipan teks berikut!


     Suatu malam di pendopo kelurahan terjadilah obrolan yang agaknya serius antara Pak Lurah, Pak Jagabaya, dan Pak Carik. Ketiganya membicarakan adanya maling yang meresahkan warga desa setempat. Dalam obrolan itu Pak Jagabaya mengeluhkan sikap Pak Lurah yang tidak tegas dan hanya berdiam diri menghadapi ulah si maling. Apalagi maling tersebut kerap menyatroni rumah Pak Wongso Kariyo. Pak Jagabaya menginginkan pemuda desa dikerahkan untuk ronda malam, mengantisipasi datangnya maling lagi. Namun, keinginan itu rupanya ditolak oleh Pak Lurah. Pak Lurah lebih menginginkan pemuda desa dilatih kesenian saja untuk menyambut kedatangan Pak Bupati yang akan meninjau desa tersebut.

     Keinginan Pak Lurah agaknya kurang disukai oleh Pak Jagabaya, hingga Pak Jagabaya terus mengeluh tentang maling tersebut. Tak tahan mendengar keluhan Pak Jagabaya, Pak Lurah akhirnya meminta keduanya (Pak Jagabaya dan Pak Carik) untuk berunding guna mengatasi masalah maling tersebut. Ketika sedang serius berunding, tiba-tiba datang Pak Wongso Kariyo dengan girang hatinya karena ternyata ia telah membunuh si maling. Pak Lurah yang penasaran, menyuruh Pak Wongso membawa mayat si maling ke hadapan Pak Lurah. Dengan berat hati perintah Pak Lurah ditolaknya. Selain dianggap tidak hormat, ternyata usut punya usut maling yang kerap menyatroni rumah Pak Wongso adalah adik lelaki Pak Lurah.


Penggambaran nilai dalam sebuah buku pada kutipan tersebut terdapat pada kalimat ... 

  1. Suatu malam di pendopo kelurahan terjadilah obrolan yang agaknya serius antara Pak Lurah, Pak Jagabaya, dan Pak Carik. undefined undefinedundefined 

  2. Pak Lurah lebih menginginkan pemuda desa dilatih kesenian saja untuk menyambut kedatangan Pak Bupati yang akan meninjau desa tersebut. 

  3. Selain dianggap tidak hormat, ternyata usut punya usut maling yang kerap menyatroni rumah Pak Wongso adalah adik lelaki Pak Lurah. 

  4. Apalagi maling tersebut kerap menyatroni rumah Pak Wongso Kariyo. 

  5. Keinginan Pak Lurah agaknya kurang disukai oleh Pak Jagabaya, hingga Pak Jagabaya terus mengeluh tentang maling tersebut. 

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

00

:

04

:

05

:

48

Klaim

Iklan

S. Mahyudin

Master Teacher

Jawaban terverifikasi

Jawaban

jawaban yang tepat adalah C.

jawaban yang tepat adalah C.undefined 

Pembahasan

Kutipan teks tersebut termasuk penggalan naskah drama yang berjudul "Maling". Penggambaran nilai pada naskah drama tersebutterdapat pada kalimat Selain dianggap tidak hormat, ternyata usut punya usut maling yang kerap menyatroni rumah Pak Wongso adalah adik lelaki Pak Lurah. Kalimat tersebut memuat nilai moral karena rahasia yang disembunyikan pasti akan terbongkar. Sementara, pilihan jawaban A, B, D, dan E tidak memuat penggambaran nilai. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah C.

Kutipan teks tersebut termasuk penggalan naskah drama yang berjudul "Maling". Penggambaran nilai pada naskah drama tersebut terdapat pada kalimat Selain dianggap tidak hormat, ternyata usut punya usut maling yang kerap menyatroni rumah Pak Wongso adalah adik lelaki Pak Lurah. Kalimat tersebut memuat nilai moral karena rahasia yang disembunyikan pasti akan terbongkar. Sementara, pilihan jawaban A, B, D, dan E tidak memuat penggambaran nilai.

Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah C.undefined 

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

5

Owen.PejuangFreelanceMenyala

-

Iklan

Pertanyaan serupa

Di bawah ini yang merupakan nilai yang terdapat dalam buku pengayaan nonfiksi adalah ....

1

0.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02130930000

02130930000

Ikuti Kami

©2025 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia