Perhatikan kutipan teks berikut! Paman Soelaiman, yang biasa kami panggil Pakcik Leman, sekali-kali bertandang ke rumah. Walaupun masih sama-sama sekampung, tempat kediamannya terpisah jauh dari rumah kami. Kadang-kadang dia datang bersama istrinya, Makcik Zoebaidah. Kalau paman bepergian ke luar kota, bibi menginap di rumah kami, atau, adakalanya, aku menemani dia di kediamannya sampai paman kembali. Karena mereka sendiri tidak punya anak, kamilah yang mereka manjakan. Kalau datang sendiri-sendiri atau berdua, ada saja buah tangan yang dibawa untuk kesenangan kami. Nilai dalam cerpen tersebut yang sesuai dengan kehidupan sekarang adalah ....

Perhatikan kutipan cerpen berikut! Biasanya, kalau besok paginya di tepian sungai atau lapau kopi, orang bercerita tentang nikmatnya membukakan puasa dengan tiga butir kurma, berarti orang-orang i...

Perhatikan kutipan cerpen berikut! Penghuni rumah itu adalah seorang dokter. Laki-laki. Usianya mungkin sekitar 30 tahun waktu pertama kali pindah ke desaku. Tidak banyak yang orang-orang tahu ten...

Perhatikan kutipan cerpen berikut! Tepercik pertanyaan besar di matamukarena setiap ada orang meninggal, keluarganya biasa menghaturkan berbagai macam perabot pada seorang kiai atau guru ngaji se...

Perhatikan kutipan teks berikut! Memang (rasanya) cukup lama kita tidak bertemu. Terakhir kali kita bertatap muka ialah saat aku terbaring di rumah sakit tiga minggu yang lalu. Selepas menjengukk...

Perhatikan teks berikut! “Laris ya, Pak?” “Alhamdulillah. Tuhan sudah mengatur rezeki setiap orang, Nak.” Katanya dengan wajah berseri-seri. Aku berusaha menyelidiki mengapa dagangannya lak...