Perhatikan kutipan kritik sastra berikut! Seperti puisi pada umumnya, puisi-puisi karya Joko Pinurbo dalam kumpulan puisi Telepon Genggam juga merupakan sebuah sarana retorika. Dalam retorika, Joko Pinurbo memilih pertanyaan retorik, pertanyaan yang jawabannya sudah tersirat dalam jalinan konteks yang tersedia. Pertanyaan retorikmembuat pikiran pembaca bekerja mencari makna yang tersirat dalam puisi, atau baris-baris puisi yang mengandungnya. A., Hesti Pratiwi. 2021. "Membaca Kritik dalam Puisi". Ekspresionline.com . Diakses dan diadaptasi pada 11Juni2021. https://ekspresionline.com/membaca-kritik-dalam-puisi/ Perbaikan yang tepat untuk kutipan kritik sastra tersebut adalah ....

Pembahasan

Kutipan kritik sastra tersebut perlu diperbaiki karena di dalamnya terdapat kesalahan penulisan, khususnya pada penggunaan tanda (,) sebelum kata atau (kalimat ketiga). Kata atau merupakan kata penghubung untuk menandai pilihan di antara beberapa hal. Dalam kalimat ketiga, hanya ada dua pilihan yang ditandai dengan kata penghubung atau , yaitu puisi dan baris-baris puisi yang mengandungnya. Oleh karena itu, tanda koma yang terletak sebelum kata atau tidak diperlukan. Tanda koma (,) diperlukan jika ada lebih dua hal yang dirinci dalam kalimat. Pilihan A tidak tepat karena judul buku ditulis menggunakan huruf cetak miring, bukan menggunakan tanda petik. Pilihan B tidak tepat karena penggunaan tanda koma setelah kata retorika sudah tepat. Tanda koma digunakan setelah keterangan yang terdapat pada awal kalimat agar menghindari salah baca. Frasa dalam retorika merupakan unsur keterangan pada kalimat. Pilihan C tidak tepat karena katapenggunaan kata retorik sudah tepat.Menurut KBBI, kata retoris merupakan bentuk tidak baku dari kata retorik. Pilihan D tidak tepat karena kata konteks telah tercantum di KBBI sehingga penulisannya tidak perlu menggunakan huruf cetak miring. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah E.