Iklan

Iklan

Pertanyaan

Perhatikan kutipan hikayat berikut ini! Hikayat Indera Bangsawan Tersebutlah perkataan seorang raja yang bernamaIndera Bungsu dari Negeri Kobat Syahrial. Setelah berapa lama di atas kerajaan, tiada juga beroleh putra. Maka pada suatu hari,ia pun menyuruh orang membaca doa kunut dan sedekah kepada fakir dan miskin. Hatta beberapa lamanya, Tuan Putri Sitti Kendi pun hamillah dan bersalin dua orang putra laki-laki. Adapun yang tua keluarnya dengan panah dan yang muda dengan pedang. Maka baginda pun terlalu amat sukacita dan menamai anaknya yang tua Syah Peri dan anaknya yang muda Indera Bangsawan. Maka anakanda baginda yang dua orang itu pun sampailah usia tujuh tahun dan dititahkan pergi mengaji kepada Mualim Sufian. Sesudah tahu mengaji, mereka dititah pula mengaji kitab usul, fikih, hingga saraf, tafsir sekaliannya diketahuinya. Setelah beberapa lamanya, mereka belajar pula ilmu senjata, ilmu hikmat, dan isyarat tipu peperangan. Maka baginda pun bimbanglah; tidak tahu siapa yang patut dirayakan dalam negeri karena anaknya kedua orang itu sama-sama gagah. Jikalau baginda pun mencari muslihat; ia menceritakan kepada kedua anaknya bahwa ia bermimpi bertemu denganseorang pemuda yang berkata kepadanya, "Barangsiapa yang dapat mencari buluh perindu yang dipegangnya, ialah yang patut menjadi raja di dalam negeri." (Dikutip dari: Liaw Yock Fang, Sejarah Kesusastraan Melayu Klasik 1, Jakarta, Erlangga, 1991 ) Perbuatan tidak lazim yang terdapat dalam kutipan hikayat tersebut adalah ....

Perhatikan kutipan hikayat berikut ini!


Hikayat Indera Bangsawan


    Tersebutlah perkataan seorang raja yang bernama Indera Bungsu dari Negeri Kobat Syahrial. Setelah berapa lama di atas kerajaan, tiada juga beroleh putra. Maka pada suatu hari, ia pun menyuruh orang membaca doa kunut dan sedekah kepada fakir dan miskin. Hatta beberapa lamanya, Tuan Putri Sitti Kendi pun hamillah dan bersalin dua orang putra laki-laki. Adapun yang tua keluarnya dengan panah dan yang muda dengan pedang. Maka baginda pun terlalu amat sukacita dan menamai anaknya yang tua Syah Peri dan anaknya yang muda Indera Bangsawan.

    Maka anakanda baginda yang dua orang itu pun sampailah usia tujuh tahun dan dititahkan pergi mengaji kepada Mualim Sufian. Sesudah tahu mengaji, mereka dititah pula mengaji kitab usul, fikih, hingga saraf, tafsir sekaliannya diketahuinya. Setelah beberapa lamanya, mereka belajar pula ilmu senjata, ilmu hikmat, dan isyarat tipu peperangan. Maka baginda pun bimbanglah; tidak tahu siapa yang patut dirayakan dalam negeri karena anaknya kedua orang itu sama-sama gagah. Jikalau baginda pun mencari muslihat; ia menceritakan kepada kedua anaknya bahwa ia bermimpi bertemu dengan seorang pemuda yang berkata kepadanya, "Barangsiapa yang dapat mencari buluh perindu yang dipegangnya, ialah yang patut menjadi raja di dalam negeri."

(Dikutip dari: Liaw Yock Fang, Sejarah Kesusastraan Melayu Klasik 1, Jakarta, Erlangga, 1991)


Perbuatan tidak lazim yang terdapat dalam kutipan hikayat tersebut adalah ....space 

  1. Istri raja mengandung lalu melahirkan dua putra laki-laki kembar.space 

  2. Raja bimbang untuk memilih salah satu anak-nya menjadi raja menggantikan dirinya.space 

  3. Anak raja yang bisa mendapatkan buluh perindu akan patut menjadi raja di dalam negeri.space 

  4. Menyuruh orang membaca doa kunut dan sedekah kepada fakir dan miskin agar istri raja hamil.space 

  5.  Anak raja yang berusia tujuh tahun belajar mengaji, mengaji kitab usul, fikih, hingga saraf, dan tafsir.space 

Iklan

A. Acfreelance

Master Teacher

Jawaban terverifikasi

Jawaban

jawaban yang benar adalah E.

jawaban yang benar adalah E.

Iklan

Pembahasan

Perbuatan tidak lazim yang terdapat dalam kutipan hikayat tersebut adalahAnak raja yang berusia tujuh tahun belajar mengaji, mengaji kitab usul, fikih, hingga saraf, dan tafsir. Hal ini dapat kita lihat dalam kutipan berikut ini. Maka anakanda baginda yang dua orang itu pun sampailah usia tujuh tahun dan dititahkan pergi mengaji kepada Mualim Sufian. Sesudah tahu mengaji, mereka dititah pula mengaji kitab usul, fikih, hingga saraf, tafsir sekaliannya diketahuinya. Jadi, jawaban yang benar adalah E.

    Perbuatan tidak lazim yang terdapat dalam kutipan hikayat tersebut adalah  Anak raja yang berusia tujuh tahun belajar mengaji, mengaji kitab usul, fikih, hingga saraf, dan tafsir.space

    Hal ini dapat kita lihat dalam kutipan berikut ini.

    Maka anakanda baginda yang dua orang itu pun sampailah usia tujuh tahun dan dititahkan pergi mengaji kepada Mualim Sufian. Sesudah tahu mengaji, mereka dititah pula mengaji kitab usul, fikih, hingga saraf, tafsir sekaliannya diketahuinya.

Jadi, jawaban yang benar adalah E.

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

21

Endah sri wahyuni

Pembahasan lengkap banget Mudah dimengerti Makasih ❤️

Iklan

Iklan

Pertanyaan serupa

lsi kutipan hikayat tersebut adalah ...

38

5.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia