Keterangan yang berisi tentang Perhebat ketahanan Revolusi Indonesia dan membantu perjuangan rakyat Malaysia dari Nekolim Inggris merupakan isi komando Presiden Sukarno yang dikenal dengan istilah Dwikora.
Untuk lebih jelasnya, yuk pahami penjelasan berikut:
Pada 27 Mei 1961, pemimpin Malaya, yakni Tengku Abdulrachman Putu melontarkan gagasan pembentukan Federasi Malaysia. Gagasan tersebut menuai kontroversi, terutama bagi Indonesia dan Malaysia. Sebagai tindak lanjut, maka dibentuklah Maphilindo (Malaysia-Philipina-Indonesia) oleh Presiden Filipina, yaitu Diosdado Macapagal dengan tujuan untuk meminta PBB melakukan penyelidikan mengenai pendapat penduduk Kalimantan Utara terhadap pemebentukan Federasi Malaysia.
Pada tanggal 14 September 1963, PBB mengumumkan hasil penyelidikan tersebut, yaitu sebagian rakyat Sabah dan Serawak setuju dengan pembentukan Federasi Malaysia. Akhirnya, pada tanggal 16 September 1963 Federasi Malaysia resmi diproklamasikan.
Pemerintah Indonesia menganggap pembentukan Federasi Malaysia sebagai proyek neokolonialisme Inggris. Proyek ini dianggap membahayakan Indonesia dan negara-negara Nefo. Dalam rangka konfrontasi tersebut, Presiden Soekarno mengumumkan Dwi Komando Rakyat (Dwikora) pada tanggal 3 Mei 1964 yang berisi instruksi sebagai berikut.
- Perhebat ketahanan Revolusi Indonesia.
- Bantu perjuangan rakyat Malaysia untuk 'membebaskan diri dari Nekolim Inggris.
Presiden Sukarno kemudian membentuk Komando Operasi Tertinggi (Koti) dan Komando Mandala Siaga sebagai tindak lanjut pelaksanaan Dwikora.