Gambar A menggambarkan teori evolusi Lamarck: nenek moyang jerapah adalah berleher pendek pemakan daun-daunan di pohon bukan pemakan rumput,. Untuk mencapai daun-daun yang tinggi, jerapah berlehen pendek harus meregangkan dan memanjangkan lehernya hingga lehernya panjang. Sifat leher panjang yang diwariskan kepada keturunannya hingga sekarang sehingga semua jerapah yang hidup pada saat ini berleher panjang.
Dengan demikian dapat disimpulan bahwa teori Lamarck mengenai jerapah yaitu bagian tubuh yang sering dipakai atau dilatih secara turun temurun akan menunjukkan perubahan yang menguntungkan, sedangkan bagian tubuh yang jarang dipakai lama-kelamaan akan menghilang. Pewarisan sifat atau ciri-ciri yang diperoleh makhluk hidup dalam beradaptasi dengan lingkungannya. Pewarisan sifat atau ciri-ciri inilah yang memodifikasi organisme yang diperolehnya selama hidupnya.
Gambar B menggambarkan teori evolusi Darwin yang menyatakan bahwa nenek moyang jerapah adalah jerapah berleher panjang dan bereher pendek. Karena jerapah berleher panjang mampu meraih sumber makanan lebih banyak ketimbang jerapah berleher pendek, maka viabilitas dan fertilitasnya lebih tinggi daripada jerapah berleher pendek. Seleksi alam menentukan bahwa jerapah berleher pendek kalah kompetisi, sehingga kini tersisa jerapah berleher panjang.
Dengan demikian, dapat disimpulan bahwa teori Darwin mengenai jerapah yaitu evolusi terjadi melalui proses seleksi alam. Hanya makhluk hidup yang dapat menyesuaikan diri dengan alam yang dapat bertahan hidup. Lewat proses seleksi alam, jerapah berleher pendek akhirnya punah dan hanya jerapah berleher panjanglah yang berhasil bertahan hidup dan bereproduksi hingga saat ini.
---
Mau lebih paham terkait materi ini? Coba latihan soal di Ruangguru yuk, GRATIS lho! Klik di sini.