Senyawa yang termasuk elektrolit kuat adalah air keras, air kapur, soda api, pupuk ZA, dan air aki; elektrolit lemah adalah amonia, dan cuka; sedangkan nonelektrolit adalah glukosa, urea, dan etanol.
Berdasarkan daya hantar listrik, larutan dibagi menjadi larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit. Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan listrik karena dalam air dapat terionisasi menjadi ion-ionnya, sedangkan larutan nonelektrolit tidak dapat terionisasi sehingga tidak dapat menghantarkan arus listrik.
Berdasarkan kekuatan daya hantarnya, larutan elektrolit terbagi lagi menjadi 2, yaitu elektrolit kuat dan elektrolit lemah. Contoh larutan elektrolit kuat adalah asam kuat, basa kuat, dan garam. Contoh larutan elektrolit lemah adalah asam lemah dan basa lemah. Contoh larutan nonelektrolit adalah urea, glukosa, sukrosa, benzena, dan senyawa nonpolar lainnya.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan:
- Air keras, HCl = asam kuat = elektrolit kuat
- Air kapur, Ca(OH)2 = basa kuat = elektrolit kuat
- Soda api, NaOH = basa kuat = elektrolit kuat
- Amonia, NH3 = basa lemah = elektrolit lemah
- Glukosa, C6H12O6 = nonelektrolit
- Urea, CO(NH2)2 = nonelektroloit
- ZA, (NH4)2SO4 = garam = elektrolit kuat
- Cuka, CH3COOH = asam lemah = elektrolit lemah
- Air aki, H2SO4 = asam kuat = elektrolit kuat
- Etanol 70%, C2H5OH = nonelektrolit