Herman Willem Daendels dan Jan Willem Janssens adalah dua Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang menjabat ditengah masa perang Napoleon, ketika Belanda yang berpihak dengan Perancis bertempur melawan Inggris. Daendels ditunjuk oleh raja Belanda Louis (Lodewijk) Bonaparte, saudara dari Napoleon Bonaparte menjadi Gubernur Jenderal Hindia Belanda pada tahun 1807. Setelah perjalanan panjang, ia tiba di kota Batavia (sekarang Jakarta) pada 5 Januari 1808, dan menggantikan Gubernur Jenderal lama, Albertus Henricus Wiese. Tugas utamanya adalah untuk mempertahankan Hindia Belanda, terutama pulau Jawa dari serangan Inggris. Daendels melakukan persiapan dengan membangun barak militer, pabrik senjata baru di Surabaya dan Semarang, dan akademi militer baru di Batavia. Daendels menghancurkan Kastil di Batavia dan menggantinya dengan benteng baru di Meester Cornelis (sekarang Kecamatan Jatinegara, Jakarta), dan membangun Benteng Lodewijk (Fort Ludwig) di Surabaya. Daendels juga memindahkan pemerintah pusat dari Batavia Lama (sekarang kecamatan Kota, Jakarta) ke Weltevreden (sekarang wilayah Medan Merdeka di Jakarta). Namun, kebijakan Daendels yang paling terkenal adalah pembangunan Jalan Pos Besar (Jalan Raya Pantai Utara Jawa) dari Anyer ke Panaroecan. Jalan ini berfungsi sebagai jalan utama di pulau Jawa, untuk memudahkan pergerakan pasukan Belanda. Jalan seribu kilometer itu selesai hanya dalam waktu satu tahun, di mana ribuan pekerja paksa mati. Karena kebijakannya yang keraj, banyak yang mengecam Daendels dan pemerintah Belanda akhirnya menggantikannya dengan Janssen. Pada 11 November 1810, Janssen diangkat menjadi gubernur jenderal wilayah Hindia Belanda. Dia tiba di Batavia, pada 15 Mei 1811 dan segera melibatkan dirinya dalam upaya memperkuat pertahanan Jawa dari serangan Inggris. Pada 30 Juli, akhirnya serangan Inggris tiba dari India, dipimpin oleh Sir Samuel Auchmuty. Janssens melakukan pertahanan yang berpusat di sekitar benteng Meester Cornelis. Namun, tentara gabungan Belanda dan Perancis kalah dan terpaksa mundur ke Buitenzorg (sekarang Bogor).Sejumlah besar tentara Belanda dan Perancis ditangkap selama dan Janssens akhirnya dipaksa untuk menyerah pada 18 September 1811. Dia dipenjara di Inggris sampai 12 November 1812, ketika dia akhirnya dipulangkan ke Belanda.
Dengan demikian, perbedaan antara Daendels dengan Jansen adalah:
- Daendels menjabat sebelum Janssen, pada 9 Desember 1815 – 30 Januari 1818, sementara Janssen adalah penerus Daendels yang menjabat hingga menyerah pada Inggris pada 18 September 1811.
- Daendels bersifat lebih aktif daripada Janssen, dengan memerintahkan Jalan raya Pantai Utara Jawa, dan pertahanan militer di Batavia