Perang Candu Kedua (Hanzi: 第二 次鴉片戰爭; Pinyin: Dì'èrcì Yāpiàn Zhànzhēng), juga dikenal sebagai Perang Anglo-Tiongkok Kedua, Perang Tiongkok Kedua, Perang Panah, atau Ekspedisi Anglo-Prancis ke Tiongkok [4] adalah perang antara Inggris,Prancis, dan Amerika Serikat melawan Dinasti Qing Tiongkok, yang berlangsung dari 1856 sampai 1860. Ini adalah perang besar kedua dalam Perang Candu, yang berkaitan dengan masalah ekspor candu ke Tiongkok, dan mengakibatkan kekalahan kedua bagi Dinasti Qing. Kesepakatan Konvensi Peking menyebabkan Semenanjung Kowloon menjadi bagian dari Hong Kong.
Untuk lebih jelasnya, yuk pahami penjelasan berikut:
Pada 1856- 1860 terj adi Perang Candu II antara Dinasti Ching dengan Inggris, Amerika Serikat, dan Prancis. Perang ini terj adi karena lnggris, Amerika Serikat, dan Prancis berambisi memperluas wilayah kekuasaan ke Cina. Selain itu, tindakan Cina yang inenahan kapal The Arrow milik Inggris di Guangzhou (Kanton) menyebabkan pemerintah lnggri s marah sehingga kemoali menyatakan perang terhadap Cina. Dinasti Ching mengalami kekalahan serta harus membayar kerugian perang dan menandatangani perjanjian Tianjing pada Juni 1858. Adapun konsekwensi yang harus dijalankan Cina berdasarkan perjanjian tersebut antara lain membuka sebelas pelabuhan mengizinkan berdirinya kedutaan negara luar, melegalkan impor candu, dan memberi ruang bagi aktivitas misionaris Kristen.