Iklan

Iklan

Pertanyaan

Jelaskan latar belakang munculnya Revolusi Cina 1911 !

Jelaskan latar belakang munculnya Revolusi Cina 1911 !

Iklan

C. Sianturi

Master Teacher

Jawaban terverifikasi

Jawaban

penyebab terjadinya Revolusi China adalah China kehilangan banyak wilayah kepada negara Eropa dan Jepang, China tertinggal secara teknologi, Pemerintah Dinasti Qing yang berasal dari suku bangsa Manchu dianggap sebagai penjajah, Pengaruh faham demokrasi dari Barat dan keberhasilan Jepang melakukan modernisasi dalam Reformasi Meiji dan Pemberontakan Wuchang melawan Dinasti Qing sebagai penyulut revolusi

penyebab terjadinya Revolusi China adalah China kehilangan banyak wilayah kepada negara Eropa dan Jepang, China tertinggal secara teknologi, Pemerintah Dinasti Qing yang berasal dari suku bangsa Manchu dianggap sebagai penjajah, Pengaruh faham demokrasi dari Barat dan keberhasilan Jepang melakukan modernisasi dalam Reformasi Meiji dan Pemberontakan Wuchang melawan Dinasti Qing sebagai penyulut revolusi

Iklan

Pembahasan

Revolusi China adalah revolusi yang meletus pada 10 Oktober 1911. Revolusi ini menumbangkan kekaisaran Dinasti Qing, dan menggantikannya dengan Republik China. Revolusi China disebut juga Revolusi Xinhai, sesuai dengan nama shio pada tahun 1911 dalam penanggalan China. Pada akhir abad ke 19 dan awal abad ke 20, China mengalami kemunduran pesat. Pada masa ini, China mengalami berbagai kekalahan dalam perang melawan negara Eropa dan Jepang. Peperangan ini diakibatkan upaya untuk meluaskan pengaruh dan kekuasaan Eropa dan Jepang ke wilayah China. Kekalahan ini misalnya pada Perang Candu (tahun 1839 - 1842 dan 1856 – 1860), Perang China-Jepang (1875), dan Perang Boxer (1899 – 1901). Akibatnya China kehilangan banyak wilayah, seperti Hongkong dan Weihaiwei (dikuasai Inggris), Guangzhouwan (Perancis), Kiautschou (Jerman), Kwantung dan Taiwan (Jepang), Dalian (Russia), serta konsesi beberapa negara di kota Shanghai dan Tianjin. Hilangnya wilayah China ini menjadikan pemerintah Dinasti Qing kehilangan wibawa dihadapan rakyat. Terlebih lagi, Dinasti Qing adalah dari suku bangsa Manchu yang merupakan minoritas yang berbeda dengan suku bangsa Han. Orang Han menganggap kekuasaan Dinasti Qing sebagai penjajahan. China juga tertinggal secara ekonomi dan teknologi. Tentara China dengan mudah dikalahkan oleh negara Eropa. Sementara kondisi ekonomi memburuk dan kemiskinan dimana-mana. China awalnya berupaya melakukan reformasi pada masa Kaisar Guangxu pada tahun 1898. Namun reformasi ini gagal karena interfensi kalangan Manchu. Para pendukung reformasi diasingkan atau dipenjara. Kondisi ini membuat banyak intelektual China, terutama dari suku bangsa Han yang merupakan mayoritas, untuk membuat organisasi rahasia yang menginginkan adanya revolusi. Para intelektual ini adalah mahasiswa China yang pernah mengenyam pendidikan di Jepang, Amerika Serikat dan Eropa. Mereka melihat bagaimana Jepang yang sesama negara Asia berhasil memodernkan negaranya dalam Reformasi Meiji, sehingga menjadi negara maju. Mereka juga terinspirasi oleh demokrasi di negara Barat. Revolusi akhirnya terjadi setelah pemberontakan Wuchang dimana pasukan dari Tentara Baru (tentara China yang diorganisasi berdasar sistem modern), memberontak melawan Dinasti Qing pada tahun 1911. Tentara ini mendukung Sun Yat-Sen dan memprokalmirkan Republik China. Pemberontakan ini disusul pemberontakan melawan Dinasti Qing diberbagai provinsi seperti Fujian, Huangxi dan Sichuan. Setelah adanya pemberontakan dan kekalahan, maka pemerintah Dinasti Qing menyerahkan kekuasaannya pada tanggal 12 Februari 1912, dan China resmi menjadi republik. Dengan demikian, penyebab terjadinya Revolusi China adalah China kehilangan banyak wilayah kepada negara Eropa dan Jepang, China tertinggal secara teknologi, Pemerintah Dinasti Qing yang berasal dari suku bangsa Manchu dianggap sebagai penjajah, Pengaruh faham demokrasi dari Barat dan keberhasilan Jepang melakukan modernisasi dalam Reformasi Meiji dan Pemberontakan Wuchang melawan Dinasti Qing sebagai penyulut revolusi

Revolusi China adalah revolusi yang meletus pada 10 Oktober 1911. Revolusi ini menumbangkan kekaisaran Dinasti Qing, dan menggantikannya dengan Republik China. Revolusi China disebut juga Revolusi Xinhai, sesuai dengan nama shio pada tahun 1911 dalam penanggalan China. Pada akhir abad ke 19 dan awal abad ke 20, China mengalami kemunduran pesat. Pada masa ini, China mengalami berbagai kekalahan dalam perang melawan negara Eropa dan Jepang. Peperangan ini diakibatkan upaya untuk meluaskan pengaruh dan kekuasaan Eropa dan Jepang ke wilayah China. Kekalahan ini misalnya pada Perang Candu (tahun 1839 - 1842 dan 1856 – 1860), Perang China-Jepang (1875), dan Perang Boxer (1899 – 1901). Akibatnya China kehilangan banyak wilayah, seperti Hongkong dan Weihaiwei (dikuasai Inggris), Guangzhouwan (Perancis), Kiautschou (Jerman), Kwantung dan Taiwan (Jepang), Dalian (Russia), serta konsesi beberapa negara di kota Shanghai dan Tianjin. Hilangnya wilayah China ini menjadikan pemerintah Dinasti Qing kehilangan wibawa dihadapan rakyat. Terlebih lagi, Dinasti Qing adalah dari suku bangsa Manchu yang merupakan minoritas yang berbeda dengan suku bangsa Han. Orang Han menganggap kekuasaan Dinasti Qing sebagai penjajahan. China juga tertinggal secara ekonomi dan teknologi. Tentara China dengan mudah dikalahkan oleh negara Eropa. Sementara kondisi ekonomi memburuk dan kemiskinan dimana-mana. China awalnya berupaya melakukan reformasi pada masa Kaisar Guangxu pada tahun 1898. Namun reformasi ini gagal karena interfensi kalangan Manchu. Para pendukung reformasi diasingkan atau dipenjara. Kondisi ini membuat banyak intelektual China, terutama dari suku bangsa Han yang merupakan mayoritas, untuk membuat organisasi rahasia yang menginginkan adanya revolusi. Para intelektual ini adalah mahasiswa China yang pernah mengenyam pendidikan di Jepang, Amerika Serikat dan Eropa. Mereka melihat bagaimana Jepang yang sesama negara Asia berhasil memodernkan negaranya dalam Reformasi Meiji, sehingga menjadi negara maju. Mereka juga terinspirasi oleh demokrasi di negara Barat. Revolusi akhirnya terjadi setelah pemberontakan Wuchang dimana pasukan dari Tentara Baru (tentara China yang diorganisasi berdasar sistem modern), memberontak melawan Dinasti Qing pada tahun 1911. Tentara ini mendukung Sun Yat-Sen dan memprokalmirkan Republik China. Pemberontakan ini disusul pemberontakan melawan Dinasti Qing diberbagai provinsi seperti Fujian, Huangxi dan Sichuan. Setelah adanya pemberontakan dan kekalahan, maka pemerintah Dinasti Qing menyerahkan kekuasaannya pada tanggal 12 Februari 1912, dan China resmi menjadi republik.

Dengan demikian, penyebab terjadinya Revolusi China adalah China kehilangan banyak wilayah kepada negara Eropa dan Jepang, China tertinggal secara teknologi, Pemerintah Dinasti Qing yang berasal dari suku bangsa Manchu dianggap sebagai penjajah, Pengaruh faham demokrasi dari Barat dan keberhasilan Jepang melakukan modernisasi dalam Reformasi Meiji dan Pemberontakan Wuchang melawan Dinasti Qing sebagai penyulut revolusi

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

32

Iklan

Iklan

Pertanyaan serupa

Kaum intelektual Cina telah mengenal paham-paham dari Barat, seperti liberalisme, nasionalisme, dan demokrasi. Dari kaum intelektual inilah kemudian muncul cita-cita untuk ...

2

0.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

info@ruangguru.com

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia