Sinar-X atau sinar rontgen adalah salah satu bentuk dari radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang berkisar antara 10 nanometer ke 100 pikometer (sama dengan frekuensi dalam rentang 30 petahertz - 30 exahertz) dan memiliki energi dalam rentang 100 eV - 100 Kev. Sinar-X umumnya digunakan dalam diagnosis gambar medis dan Kristalografi sinar-X. Sinar-X adalah bentuk dari radiasi ion yang dapat berbahaya dan menyebabkan mutasi.
Mutasi adalah perubahan materi genetik atau berubahnya struktur kromosom yang dapat diwariskan secara genetis pada keturunannya. Mutasi dapat menyebabkan perubahan gen maupun kromosom sehingga menimbulkan terjadinya perubahan-perubahan sifat pada tingkat sel hingga tingkat individu.
Mutasi pada umumnya disebabkan oleh dua fakor penyebab yaitu mutasi alam dan buatan. Mutasi yang terjadi secara alami (tanpa dibuat dan disengaja manusia) disebabkan oleh sinar kosmos, batuan radioaktif dan sinar ultraviolet matahari. Sedangkan, mutasi buatan merupakan mutasi yang sengaja dibuat oleh manusia, yang biasa diarahkan kepada tujuan-tujuan tertentu. Misalnya pada bidang budidaya, perakitan bibit dan lain-lain, pemakaian bahan radioaktif untuk diagnosis dan penggunaan senjata nuklir.
Sampai sekarang masih diperdebatkan mengenai fungsi dan kerugiannya. Namun, meskipun demikian sampai saat ini sinar-X masih sangat sering digunakan dalam dunia medis.
Mengenai keamanan penggunaan sinar-X dikenal istilah ALARA. ALARA (As Low As Reasonably Achievable) merupakan prinsip keselamatan radiasi dengan meminimalkan dosis radiasi dan pelepasan bahan radioaktif dengan menggunakan semua metode yang wajar.
3 prinsip untuk memenuhi dosis sinar-X sesuai ALARA, yaitu:
- Waktu: mengurangi waktu paparan langsung untuk mengurangi dosis radiasi.
- Jarak: membuat jarak dua kali lipat antara tubuh dengan sumber radiasi akan mengurangi paparan radiasi.
- Penggunaan perisai pelindung: penggunaan perisai pelindung yang mengandung bahan penyerap seperti kaca untuk partikel beta merupakan cara yang efektif untuk mengurangi paparan radiasi.
Sedangkan US Food and Drug Administration (FDA) membuat pedoman untuk meminimalkan paparan radiasi yang tidak perlu dari sinar-X:
- Mempertimbangkan keperluan penggunaan sinar-X
- Jangan menolak penggunaan sinar-X jika secara medis memang diperlukan.
- Menolak pengguaan sinar-X jika secara medis memang tidak terlalu diperlukan
- Untuk wanita hamil atau pun pada bayi, hindari atau tunda penggunaan sinar-X
- Menggunakan perisai pelindung selama dilakukan prosedur penggunaan sinar-X
- Mempertimbangkan penggunaan sinar-X yang memungkinkan paparan radiasi lebih rendah
- Simpanlah hasil pemeriksaan sinar-X (foto rontgen) untuk mengetahui seberapa sering telah terpapar sinar-X, dan dapat juga berguna bagi dokter untuk memantau perkembangan suatu penyakit atau kelainan.