Pemberontakan PKI Madium berafiliasi dengan negara

Pembahasan

Pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) di Madiun diawali oleh jatuhnya kabinet yang dipimpin oleh Amir Sjarifuddin karena tidak mendapatkan dukungan sejak disepakatinya Perjanjian Renville. Pemerintah pun segera membentuk kabinet baru dengan perdana menteri Moh. Hatta. Kabinet ini ternyata tidak disetujui oleh para golongan sosialis sehingga membentuk poros oposisi dengan nama Front Demokrasi Rakyat (FDR). Salah satu tokoh dalam pemberontakan PKI Madiunadalah Musso yang sudah lama tinggal di Uni Soviet. Sepulangnya ia dari Moskow, Musso menawarkan sebuah konsep politik ‘Jalan Baru’ dengan partai kelas buruh menjadi satu. Selain konsep tersebut, Musso juga menyerukan kerja sama internasional, terutama dengan Uni Soviet dalam rangka mematahkan blokade Belanda. Pihak militer menyebutkan bahwaPKI bermaksud untuk mendirikan "Republik Soviet Indonesia". Pemerintah segera merespon dengan memberikan ultimatum lewat Kol. Gatot Subroto agar pihak-pihak terlibat berhenti dengan batas waktu 20 September 1948. Namun, karena FDRsemakin bergerilya, maka meletuslah pemberontakan pada tanggal 18 September 1948. Jadi, pemberontakan PKI Madiun berafiliasi dengan negara Uni Soviet.