Pada tanggal 1 Oktober 1936, Petisi Soetardjo dikirimkan pada Ratu, Staten General, dan Menteri Jajahan di negeri Belanda. Akhirnya pada tanggal 16 November 1938 datanglah keputusan dari Kerajaan belanda Nomor 40 yang menyatakan bahwa Petisi Soetardjo ditolak oleh Ratu Belanda. Namun, meskipun ditolak, Petisi Soetardjo telah menimbulkan pengaruh terhadap pergerakan nasional Indonesia, yaitu….

Pembahasan

Perjuangan Soetardjo Kartohadikoesoemo di forum Dewan Rakyat mencapai puncaknya pada saat diajukannya “Petisi Soetardjo” dengan mengajukan Petisi Soetardjo pada sidang Volksraad yang dilaksanakan pada tanggal 9 Juli 1936. Tanpa pemilihan suara dalam Volksraad, Petisi Soetardjo akhirnya diterima untuk dibicarakan dalam sidang khusus. Pada tanggal 1 Oktober 1936, Petisi Soetardjo kemudian dikirimkan pada Ratu, Staten General, dan Menteri Jajahan di negeri Belanda. Akhirnya pada tanggal 16 November 1938 datanglah keputusan dari Kerajaan belanda Nomor 40 yang menyatakan bahwa Petisi Soetardjo ditolak oleh Ratu Belanda. Alasan penolakan adalah karena bangsa Indonesia dianggap belum matang untuk memikul tanggung jawab memerintah Indonesia sendiri. Meskipun mengalami kekecewaan tetapi Penolakan pemerintah terhadap Petisi Soetardjo telah menimbulkan pengaruh terhadap pergerakan nasional Indonesia yang antara lain adalah semakin menumbuhkan rasa solidaritas dan rasa persatuan diantara kaum pergerakan. Rasa persatuan yang semakin besar tersebut kemudian diwujudkan dengan pembentukan GAPI (Gabungan Politik Indonesia) pada tanggal 21 Mei 1939.