Iklan

Pertanyaan

Pada Oktober 1817 pasukan Belanda mulai menyerang rakyat Maluku secara besar-besaran hingga dapat memadamkan perlawanan rakyat dan menangkap Kapitan Pattimura. Setelah Kapitan Pattimura ditangkap perlawanan rakyat Maluku padam. Berdasarkan wacana di atas penyebab kegagalan perlawanan rakyat Maluku terhadap Belanda adalah ...

Pada Oktober 1817 pasukan Belanda mulai menyerang rakyat Maluku secara besar-besaran hingga dapat memadamkan perlawanan rakyat dan menangkap Kapitan Pattimura. Setelah Kapitan Pattimura ditangkap perlawanan rakyat Maluku padam. Berdasarkan wacana di atas penyebab kegagalan perlawanan rakyat Maluku terhadap Belanda adalah ...

  1. Kalah persenjataan

  2. Belum terorganisasi secara modern

  3. Belanda menerapkan politik devide et impera

  4. Perlawanan bergantung pada kekuatan seorang pemimpin

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

12

:

23

:

06

Klaim

Iklan

C. Sianturi

Master Teacher

Jawaban terverifikasi

Jawaban

jawaban yang tepat adalah D.

jawaban yang tepat adalah D.

Pembahasan

Pada masa kolonial Hindia Belandaberlangsung di Nusantara, ada banyak perlawanan-perlawanan besar dari pribumi menentang tindakan semena-mena yang dilakukan oleh Belanda. Salah satunya adalah di Maluku,perlawanan yang dilakukan oleh masyarakat Maluku dikenal dengan Perang Saparua. Perang ini dilatarbelakangi oleh kegiatan monopoli yang dilakukan Belanda di Maluku yang membebankan rakyat. Sebab selain penyerahan wajib, masih juga harus dikenai kewajiban kerja paksa, penyerahan ikan asin, dendeng, dan kopi. Kalau ada penduduk yang melanggar akan ditindak tegas. Ditambah lagi terdengar desas desus bahwa para guru akan diberhentikan untuk penghematan, para pemuda akan di kumpulkan untuk dijadikan tentara di luar Maluku, ditambah dengan sikap arogan Residen Saparua. Oleh karena itu, perlu mengadakan perlawanan untuk menentang kebijakan Belanda. Residen Saparua harus dibunuh. Sebagai pemimpin perlawanan dipercayakan kepada pemuda yang bernama Thomas Matulessy yang kemudian terkenal dengan gelarnya Pattimura. Gerakan perlawanan dimulai dengan menghancurkan kapal-kapal Belanda di pelabuhan. Para pejuang Maluku kemudian menuju Benteng Duurstede. Ternyata di benteng itu sudah berkumpul pasukan Belanda. Dengan demikian terjadilah pertempuran antara para pejuang Maluku melawan pasukan Belanda. Belanda waktu itu dipimpin oleh Residen van den Berg. Akhir pertempuran ini berawal dari Belanda yang mengerahkan semua kekuatannya termasuk bantuan dari Batavia untuk merebut kembali Benteng Duurstede. Agustus 1817 Saparua diblokade, Benteng Duurstede dikepung disertai tembakan meriam yang bertubi-tubi. Satu persatu perlawanan di luar benteng dapat dipatahkan. Daerah di kepulauan itu jatuh kembali ke tangan Belanda. Dalam kondisi yang demikian itu Pattimura memerintahkan pasukannya meloloskan diri dan meninggalkan tempat pertahanannya. Dengan demikian Benteng Duurstede berhasil dikuasai Belanda kembali. Pattimura dan pengikutnya terus melawan dengan gerilya. Setelah enam bulan memimpin perlawanan, akhirnya Pattimura tertangkap. Tepat pada tanggal 16 Desember 1817 Pattimura dihukum gantung di alun-alun Kota Ambon. Setelah tokoh-tokoh sentral ditangkap, perlawanan rakyat Maluku akhirnya padam. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah D.

Pada masa kolonial Hindia Belanda berlangsung di Nusantara, ada banyak perlawanan-perlawanan besar dari pribumi menentang tindakan semena-mena yang dilakukan oleh Belanda. Salah satunya adalah di Maluku, perlawanan yang dilakukan oleh masyarakat Maluku dikenal dengan Perang Saparua. Perang ini dilatarbelakangi oleh kegiatan monopoli yang dilakukan Belanda di Maluku yang membebankan rakyat. Sebab selain penyerahan wajib, masih juga harus dikenai kewajiban kerja paksa, penyerahan ikan asin, dendeng, dan kopi. Kalau ada penduduk yang melanggar akan ditindak tegas. Ditambah lagi terdengar desas desus bahwa para guru akan diberhentikan untuk penghematan, para pemuda akan di kumpulkan untuk dijadikan tentara di luar Maluku, ditambah dengan sikap arogan Residen Saparua. Oleh karena itu, perlu mengadakan perlawanan untuk menentang kebijakan Belanda. Residen Saparua harus dibunuh. Sebagai pemimpin perlawanan dipercayakan kepada pemuda yang bernama Thomas Matulessy yang kemudian terkenal dengan gelarnya Pattimura. Gerakan perlawanan dimulai dengan menghancurkan kapal-kapal Belanda di pelabuhan. Para pejuang Maluku kemudian menuju Benteng Duurstede. Ternyata di benteng itu sudah berkumpul pasukan Belanda. Dengan demikian terjadilah pertempuran antara para pejuang Maluku melawan pasukan Belanda. Belanda waktu itu dipimpin oleh Residen van den Berg. Akhir pertempuran ini berawal dari Belanda yang mengerahkan semua kekuatannya termasuk bantuan dari Batavia untuk merebut kembali Benteng Duurstede. Agustus 1817 Saparua diblokade, Benteng Duurstede dikepung disertai tembakan meriam yang bertubi-tubi. Satu persatu perlawanan di luar benteng dapat dipatahkan. Daerah di kepulauan itu jatuh kembali ke tangan Belanda. Dalam kondisi yang demikian itu Pattimura memerintahkan pasukannya meloloskan diri dan meninggalkan tempat pertahanannya. Dengan demikian Benteng Duurstede berhasil dikuasai Belanda kembali. Pattimura dan pengikutnya terus melawan dengan gerilya. Setelah enam bulan memimpin perlawanan, akhirnya Pattimura tertangkap. Tepat pada tanggal 16 Desember 1817 Pattimura dihukum gantung di alun-alun Kota Ambon. Setelah tokoh-tokoh sentral ditangkap, perlawanan rakyat Maluku akhirnya padam.

Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah D.

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

3

Rendy

Jawaban tidak sesuai

Iklan

Pertanyaan serupa

Sebutkan 6 perbdedaan/ciri-ciri pola perjuangan sebelum dan sesudah tahun 1908?

3

5.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02130930000

02130930000

Ikuti Kami

©2025 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia