Iklan

Pertanyaan

Pada musim pancaroba, cuaca dapat berubah dalam waktu singkat. Pada pukul 10.00 cuaca panas terik kemudian pukul 11.00 terjadi hujan. Hujan seperti itu disebut....

Pada musim pancaroba, cuaca dapat berubah dalam waktu singkat. Pada pukul 10.00 cuaca panas terik kemudian pukul 11.00 terjadi hujan. Hujan seperti itu disebut.... 

  1. Zenital

  2. Frontal

  3. Orografis

  4. Munson

  5. Equatoral

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

00

:

05

:

46

:

45

Iklan

C. Julaika

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni Universitas Gunadarma

Jawaban terverifikasi

Jawaban

jawaban yang tepat adalah B

jawaban yang tepat adalah B

Pembahasan

Berdasarkan proses terjadinya, hujan dikelompokan menjadi 8 jenis antara lain sebagai berikut. Hujan Siklonal Hujan siklonal adalah hujan yang terjadi akibat naiknya udara panas dari permukaan bumi disertai adanya angin yang berputar-putar pada titik tertentu . Jenis hujan siklonal umumnya hanya dapat terjadi di daerah sekitar katulistiwa.Ciri identik dari hujan ini bisa kita lihat dengan mendung gelap pekat secara mendadak dan menghasilkan guyuran hujan yang sangat deras. Hujan Zenithal Hujan zenithaladalah hujan yang diakibatkan pertemuan angin pasat tenggara dan angin pasat timur . Hujan jenis ini juga umumnya hanya terjadi di sekitar katulistiwa. Udara panas hasil pertemuan kedua angin tersebut naik ke atmosfer dan menyebabkan suhu di sekitar awan turung secara perlahan. Penurunan suhu ini, terjadilah kodensasi yang secara berangsur-angsur menyebabkan awan mencapai titik jenuhnya. Pada saat di titik inilah hujan senithal kemudian turun membasahi bumi. Hujan Orografis Hujan orografis adalah hujan yang terjadi akibat pergerakan awan ke arah horizontal yang dibawa angin . Angin membawa awan mencapai suatu daerah pegunungan dan mengalami kondensasi karena suhu dingin yang ada di sekitarnya. Kondensasi berangsur-angsur membuat awan mencapai titik jenuhnya sehingga terciptalah hujan. Hujan Frontal Hujan Frontal adaah hujan yang terjadi akibat pertemuan massa udara dingin dengan massa udara panas. Pertemuan kedua udara tersebut terjadi pada sebuah tempat yang bernama “bidang front”. Pertemuan ini mengakibatkan masa udara dingin berada di bawah dan menstimulasi terjadinya hujan di sekitar bidang front. Hujan Muson Hujan muson adalah hujan yang diakibatkan pengaruh angin muson . Angin muson sendiri terjadi akibat pengaruh gerak semu tahunan matahari terhadap katulistiwa bumi. Di Indonesia, jenis jenis hujan ini terjadi antara Oktober sampai April, sementara di kawasan Asia Timur terjadi antara Mei sampai Agustus. Karena siklus angin dan hujan muson inilah kita mengenal adanya musim hujan dan musim kemarau. Hujan Buatan Hujan buatan adalah hujan yang terjadi akibat campur tangan manusia dalam memanipulasi keadaan fisik atmosfer lokal, tepatnya dengan memanfaatkan proses tumbuhkan dan penggabungan dalam pembentukan awan (ice nucleation). Pada musim pancaroba, suhu dapat berubah dari panas menjadi teduh atau dingin. Perubahan ini berlangsung cepat. Penyebab perubahan suhu adalah karena lapisan awan yang tidak merata, sehingga bergantian terik dan teduh. Selain itu faktor lainya adalah arah angin yang masih berubah-ubah sehingga aliran udara panas dan dingin bergantian bertiup . Kemudian,Karena pergerakan angin yang tidak menentu dan jumlah lapisan awan yang tidak sebanyak musim hujan, cuaca pada musim pancaroba bisa berubah cepat, dari cerah, menjadi berawan, kemudian menjadi hujan. Tidak menentunya pergerakan angin dan suhu tersebut yang menyebakan hujan frontal. Jadi, jawaban yang tepat adalah B

Berdasarkan proses terjadinya, hujan dikelompokan menjadi 8 jenis antara lain sebagai berikut.

  1. Hujan Siklonal
    Hujan siklonal adalah hujan yang terjadi akibat naiknya udara panas dari permukaan bumi disertai adanya angin yang berputar-putar pada titik tertentu. Jenis hujan siklonal umumnya hanya dapat terjadi di daerah sekitar katulistiwa.Ciri identik dari hujan ini bisa kita lihat dengan mendung gelap pekat secara mendadak dan menghasilkan guyuran hujan yang sangat deras.
  2. Hujan Zenithal
    Hujan zenithal adalah hujan yang diakibatkan pertemuan angin pasat tenggara dan angin pasat timur. Hujan jenis ini juga umumnya hanya terjadi di sekitar katulistiwa. Udara panas hasil pertemuan kedua angin tersebut naik ke atmosfer dan menyebabkan suhu di sekitar awan turung secara perlahan. Penurunan suhu ini, terjadilah kodensasi yang secara berangsur-angsur menyebabkan awan mencapai titik jenuhnya. Pada saat di titik inilah hujan senithal kemudian turun membasahi bumi.
  3. Hujan Orografis
    Hujan orografis adalah hujan yang terjadi akibat pergerakan awan ke arah horizontal yang dibawa angin. Angin membawa awan mencapai suatu daerah pegunungan dan mengalami kondensasi karena suhu dingin yang ada di sekitarnya. Kondensasi berangsur-angsur membuat awan mencapai titik jenuhnya sehingga terciptalah hujan.
  4. Hujan Frontal
    Hujan Frontal adaah hujan yang terjadi akibat pertemuan massa udara dingin dengan massa udara panas. Pertemuan kedua udara tersebut terjadi pada sebuah tempat yang bernama “bidang front”. Pertemuan ini mengakibatkan masa udara dingin berada di bawah dan menstimulasi terjadinya hujan di sekitar bidang front.
  5. Hujan Muson
    Hujan muson adalah hujan yang diakibatkan pengaruh angin muson. Angin muson sendiri terjadi akibat pengaruh gerak semu tahunan matahari terhadap katulistiwa bumi. Di Indonesia, jenis jenis hujan ini terjadi antara Oktober sampai April, sementara di kawasan Asia Timur terjadi antara Mei sampai Agustus. Karena siklus angin dan hujan muson inilah kita mengenal adanya musim hujan dan musim kemarau.
  6. Hujan Buatan
    Hujan buatan adalah hujan yang terjadi akibat campur tangan manusia dalam memanipulasi keadaan fisik atmosfer lokal, tepatnya dengan memanfaatkan proses tumbuhkan dan penggabungan dalam pembentukan awan (ice nucleation). 

Pada musim pancaroba, suhu dapat berubah dari panas menjadi teduh atau dingin. Perubahan ini berlangsung cepat. Penyebab perubahan suhu adalah karena lapisan awan yang tidak merata, sehingga bergantian terik dan teduh. Selain itu faktor lainya adalah arah angin yang masih berubah-ubah sehingga aliran udara panas dan dingin bergantian bertiup. Kemudian, Karena pergerakan angin yang tidak menentu dan jumlah lapisan awan yang tidak sebanyak musim hujan, cuaca pada musim pancaroba bisa berubah cepat, dari cerah, menjadi berawan, kemudian menjadi hujan. Tidak menentunya pergerakan angin dan suhu tersebut yang menyebakan hujan frontal.

Jadi, jawaban yang tepat adalah B

Buka akses jawaban yang telah terverifikasi

lock

Yah, akses pembahasan gratismu habis


atau

Dapatkan jawaban pertanyaanmu di AiRIS. Langsung dijawab oleh bestie pintar

Tanya Sekarang

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

2

Nike Mustika Kusuma

Ini yang aku cari! Makasih ❤️ Bantu banget

Iklan

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!