Masa berburu dan meramu disebut juga dengan masa mengumpulkan makanan (food gathering). Masa berburu dan meramu adalah masa ketika manusia purba untuk mendapatkan makanan dengan cara berburu serta mengumpulkan makanan yang tersedia dari alam. Manusia purba pada masa ini mempunyai ketergantungan yang besar terhadap apa yang disediakan oleh alam. Pada umumnya, manusia purba pada masa berburu tinggal di hutan. Hewan buruannya sepertikerbau liar, rusa, gajah, banteng, dan badak. Sedangkan manusia purba yang hidup di sekitar pantai menangkap ikan dan kerang. Kegiatan berburu umumnya dilakukan oleh kaum laki-laki, tugas wanita adalah mengumpulkan makanan yang tersedia di alam sekitar seperti ubi, buah-buahan, daun-daunan, dan kacang kedelai. Masa berburu dan meramu diperkirakan berlangsung pada jaman batu tua (Palaeolithikum). Pada saat itu, perkakas mereka masih terbuat dari batu yang masih utuh dan belum diproses sehingga belum dapat digunakan untuk bercocok tanam.
Berdasarkan pola kehidupannya, maka corak kehidupan masa berburu dan meramu dibagi menjadi dua tahapan, yaitu masa berburu dan meramu tingkat awal serta masa berburu dan meramu tingkat lanjut. Pada masa berburu dan meramu tingkat awal ini lingkungan sekitar manusia purba masih liar, banyak gunung berapi yang masih aktif dan kerap meletus. Keadaan bumi pun masih belum stabil seperti sekarang. Perkakas yang dipakai oleh masyarakat pada masa berburu dan meramu tingkat awal adalah terbuat dari batu yang masih utuh belum diproses, oleh sebab itu belum bisa digunakan untuk bercocok tanam. Alat-alat tersebut digunakan untuk memotong daging dan tulang binatang buruan. Salah contoh alat pada masa ini adalah kapak perimbas. Kapak perimbas adalah sejenis kapak yang terbuat dari batu dan tidak mempunyai tangkai sehingga perkakas ini belum dapat digunakan untuk bercocok tanam. Maka dari itu, manusia purba pada masa ini memenuhi kebutuhan hidupnya mereka mengumpulkan bahan makanan dari alam dan mengolahnya (food gathering). Kehidupan mereka sangat bergantung pada alam, jika bahan makan di daerah sekitar mereka habis maka mereka akan pindah ke daerah lain yang masih banyak tersedia bahan makanan baik tumbuhan yang bisa mereka petik maupun hewan yang bisa mereka buru.
Selanjutnya pada masa berburu dan meramu tingkat lanjut ini kehidupan manusia pra-aksara sedikit lebih maju daripada masa sebelumnya walaupun kehidupan mereka masih tergantung kepada alam. Beberapa contoh alat yang digunakan pada masa ini antara lain kapak perimbas, alat serpih (flakes) dan alat alat dari tulang dan tanduk rusa. Masa berburu dan meramu tingkat lanjut ini diperkirakan berlangsung pada masa Mesolithikum yang ditandai dengan terjadinya perubahan tradisi yang semula mengumpulkan makan (food gathering) menuju menghasilkan sendiri bahan makanannya (food producing). Namun, belum sepenuhnya mereka dapat memenuhi seluruh kebutuhan makanan mereka karena perkakas mereka, yaitu kapak genggam (pebble), hanya bisa digunakan untuk menggembur-gemburkan tanah.
Berdasarkan penjelasan di atas, masa berburu dan meramu disebut juga dengan masa mengumpulkan makanan (food gathering). Pada masa berburu dan meramu, manusia purba menggantungkan dirinya pada alam.