Iklan

Pertanyaan

Pada 338 K, reaksi X ( g ) ⇌ Y ( g ) mempunyai K c ​ = 1 , 4 . Gambar di bawah menunjukkan 3 kondisi berbeda dimana X (jingga) dan Y (hijau). Kemanakah arah kesetimbangan reaksi bergeser untuk setiap campuran mencapai kondisi kesetimbangan?

Pada 338 K, reaksi  mempunyai . Gambar di bawah menunjukkan 3 kondisi berbeda dimana X (jingga) dan Y (hijau). Kemanakah arah kesetimbangan reaksi bergeser untuk setiap campuran mencapai kondisi kesetimbangan?space

 

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

13

:

32

:

12

Iklan

N. Puspita

Master Teacher

Jawaban terverifikasi

Jawaban

pada kondisi 1 kesetimbanganbergeser ke arah pembentukan produk, pada kondisi 2 tidak terjadi pergeseran kesetimbangan, dan pada kondisi 3 kesetimbangan bergeser ke arah pembentukan pereaksi.

pada kondisi 1 kesetimbangan bergeser ke arah pembentukan produk, pada kondisi 2 tidak terjadi pergeseran kesetimbangan, dan pada kondisi 3 kesetimbangan bergeser ke arah pembentukan pereaksi.space

Pembahasan

Pembahasan
lock

Arah pergeseran kesetimbangan dapat diketahui dengan membandingkan antara nilai dan dari tiap kondisi kesetimbangan campuran. Pada soal di atas, terdapat 3 kondisi campuran yang tertera pada gambar. Jumlah partikel yang terdapat pada gambar diasumsikan sebagai konsentrasi masing-masing pereaksi dan produk pada reaksi , dimana konsentrasi X sebagai konsentrasi pereaksi dan konsentrasi Y sebagai konsentrasi produk. Arah pergeseran kesetimbangan pada kondisi gambar 1 adalah sebagai berikut: Jumlah X = 9, maka Jumlah Y = 3, maka Maka jika dibandingkan antara nilai dan maka diketahui bahwa , artinya kesetimbangan akan bergeser ke kanan, yaitu ke arah pembentukan produk. Arah pergeseran kesetimbangan pada kondisi gambar 2adalah sebagai berikut: Jumlah X = 5, maka Jumlah Y = 7, maka Maka jika dibandingkan antara nilai dan maka diketahui bahwa , artinya kondisi kesetimbangan telah tercapai, maka tidak terjadi pergeseran kesetimbangan. Arah pergeseran kesetimbangan pada kondisi gambar 3adalah sebagai berikut: Jumlah X = 4, maka Jumlah Y = 8, maka Maka jika dibandingkan antara nilai dan maka diketahui bahwa , artinya kesetimbangan akan bergeser ke kiri, yaitu ke arah pembentukan pereaksi. Jadi, pada kondisi 1 kesetimbanganbergeser ke arah pembentukan produk, pada kondisi 2 tidak terjadi pergeseran kesetimbangan, dan pada kondisi 3 kesetimbangan bergeser ke arah pembentukan pereaksi.

Arah pergeseran kesetimbangan dapat diketahui dengan membandingkan antara nilai begin mathsize 14px style K subscript c end style dan begin mathsize 14px style Q subscript c end style dari tiap kondisi kesetimbangan campuran. Pada soal di atas, terdapat 3 kondisi campuran yang tertera pada gambar. Jumlah partikel yang terdapat pada gambar diasumsikan sebagai konsentrasi masing-masing pereaksi dan produk pada reaksi begin mathsize 14px style X open parentheses italic g close parentheses equilibrium Y open parentheses italic g close parentheses end style, dimana konsentrasi X sebagai konsentrasi pereaksi dan konsentrasi Y sebagai konsentrasi produk.

  • Arah pergeseran kesetimbangan pada kondisi gambar 1 adalah sebagai berikut:

Jumlah X = 9, maka begin mathsize 14px style open square brackets X close square brackets equals 9 end style

Jumlah Y = 3, maka begin mathsize 14px style open square brackets Y close square brackets equals 3 end style 

begin mathsize 14px style table attributes columnalign right center left columnspacing 0px end attributes row cell Q subscript c end cell equals cell fraction numerator open square brackets produk close square brackets over denominator open square brackets pereaksi close square brackets end fraction end cell row cell Q subscript c end cell equals cell fraction numerator open square brackets Y close square brackets over denominator open square brackets X close square brackets end fraction end cell row cell Q subscript c end cell equals cell fraction numerator open square brackets 3 close square brackets over denominator open square brackets 9 close square brackets end fraction end cell row cell Q subscript c end cell equals cell fraction numerator open square brackets 1 close square brackets over denominator open square brackets 3 close square brackets end fraction end cell row cell Q subscript c end cell equals cell 0 comma 33 end cell end table end style 


Maka jika dibandingkan antara nilai begin mathsize 14px style Q subscript c end style dan begin mathsize 14px style K subscript c end style maka diketahui bahwa begin mathsize 14px style Q subscript c less than K subscript c end style, artinya kesetimbangan akan bergeser ke kanan, yaitu ke arah pembentukan produk.space

  • Arah pergeseran kesetimbangan pada kondisi gambar 2 adalah sebagai berikut:

Jumlah X = 5, maka begin mathsize 14px style open square brackets X close square brackets equals 5 end style 

Jumlah Y = 7, maka begin mathsize 14px style open square brackets Y close square brackets equals 7 end style 

begin mathsize 14px style Q subscript c equals fraction numerator open square brackets produk close square brackets over denominator open square brackets pereaksi close square brackets end fraction Q subscript c equals fraction numerator open square brackets Y close square brackets over denominator open square brackets X close square brackets end fraction Q subscript c equals fraction numerator open square brackets 7 close square brackets over denominator open square brackets 5 close square brackets end fraction Q subscript c equals 1 comma 4 end style 


Maka jika dibandingkan antara nilai begin mathsize 14px style Q subscript c end style dan begin mathsize 14px style K subscript c end style maka diketahui bahwa begin mathsize 14px style Q subscript c double bond K subscript c end style, artinya kondisi kesetimbangan telah tercapai, maka tidak terjadi pergeseran kesetimbangan.space

  • Arah pergeseran kesetimbangan pada kondisi gambar 3 adalah sebagai berikut:

Jumlah X = 4, maka begin mathsize 14px style open square brackets X close square brackets equals 4 end style  

Jumlah Y = 8, maka begin mathsize 14px style open square brackets Y close square brackets equals 8 end style  

begin mathsize 14px style Q subscript c equals fraction numerator open square brackets produk close square brackets over denominator open square brackets pereaksi close square brackets end fraction Q subscript c equals fraction numerator open square brackets Y close square brackets over denominator open square brackets X close square brackets end fraction Q subscript c equals fraction numerator open square brackets 8 close square brackets over denominator open square brackets 4 close square brackets end fraction Q subscript c equals 2 end style 


Maka jika dibandingkan antara nilai begin mathsize 14px style Q subscript c end style dan begin mathsize 14px style K subscript c end style maka diketahui bahwa begin mathsize 14px style Q subscript c greater than K subscript c end style, artinya kesetimbangan akan bergeser ke kiri, yaitu ke arah pembentukan pereaksi.space

Jadi, pada kondisi 1 kesetimbangan bergeser ke arah pembentukan produk, pada kondisi 2 tidak terjadi pergeseran kesetimbangan, dan pada kondisi 3 kesetimbangan bergeser ke arah pembentukan pereaksi.space

Buka akses jawaban yang telah terverifikasi

lock

Yah, akses pembahasan gratismu habis


atau

Dapatkan jawaban pertanyaanmu di AiRIS. Langsung dijawab oleh bestie pintar

Tanya Sekarang

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

1

Iklan

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!