Iklan

Iklan

Pertanyaan

Cermati kutipan cerita berikut untuk menjawab soal nomor 19 dan 20.


    Bahkan, Ibu bersedia pergi kepada apa yang disebut orang-orang pintar dari pulau ke pulai lain. Padahal, Ibu begitu benci pada ilmu mistik. Ibu tidak percaya pada semua yang tidak masuk akal. Namun, banyak yang menasihati Ibu harus percaya dan mencobanya juga. Maklumlah, alam timur masih penuh dengan hal-hal gaib, termasuk hal-hal yang berkaitan dengan mistik. Semua itu Ibu lakukan untuk mendapatkan engkau, Maniek. Betapa Ibu mendambakan kelahiranmu, Nduk.

    Prinsip Ibu itu dari dulu kita sudah paham benar: logika dan ilmu pengetahuan. Sejak dulu, dia tidak pernah percaya primbon ramalan bintang, shio, dan sejenisnya. Dia hanya percaya jika sudah dibuktikan secara empiris dan ilmiah.

    Namun, semuanya berbeda kalau tentang dirimu, Maniek. Semuanya ia tanggalkan kini. Segala prinsipnya. Segala apa yang dia yakini. Demi kehadiranmu di dunia ini, Maniek. Sebesar itulah Ibu menginginkanmu, Nduk.

    Bisa kamu bayangkan jika oleh dirimu yang sangat ia sayangi, sangat ia dambakan, ia mendapat perlakukan seperti ini? Sehancur apa hatinya saat ini? Hanya memikirkan bahwa Ibu akan berada jauh darimu saja membuat dia tertekan setengah mati. Apalagi bayangan kalau dia harus kehilangan dirimu karena perilakumu ini, Nduk. Ibumu tidak akan sanggup. Jika kamu pergi dan tetap berkeras kepala, sama saja kamu telah membunuh ibumu sendiri, Nduk.

    Tegakah kamu, Nduk?

    Tegakah?

(Rumah Tanpa Cinta, Tatiiek W.S.)space 

Nilai yang terkandung dalam kutipan tersebut adalah ....

Nilai yang terkandung dalam kutipan tersebut adalah ....space 

  1. moralspace 

  2. budayaspace 

  3. sosialspace 

  4. agamaspace 

  5. estetikaspace 

Iklan

S. Aliyah

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni Universitas Indonesia

Jawaban terverifikasi

Jawaban

jawaban yang tepat adalah B.

jawaban yang tepat adalah B.space 

Iklan

Pembahasan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),novel adalah karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku. Sebagai salah satu karya sastra, novel dibangun oleh dua unsur penting, yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik merupakan unsur pembangun yang berasal dari dalam cerita, sedangkan unsur ekstrinsik merupakan unsur pembangun cerpen yang berasal dari luar cerita.Salah satu unsur ekstrinsik novel adalah nilai-nilai kehidupan. Nilai menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sifat-sifat (hal-hal) yang penting atau berguna bagi kemanusiaan.Nilai-nilai kehidupan dalam novel antara lain: Nilai agama , yaitu nilai-nilai yang didasarkan atas hukum-hukum dalam ajaran agama dan kitab suci. Misalnya, seorang muslim laki-laki salat berjamaah di masjid. Nilai moral , yaitu nilai yang didasarkan pada pendidikan moral atau baik-buruknya tingkah laku. Misalnya, mencium tangan orang yang lebih tua. Nilai sosial , yaitu nilai-nilai yang didasarkan pada adat istiadat atau norma yang dianut dalam masyarakat. Misalnya, berduaan dengan lawan jenis yang bukan mahram merupakan hal yang tabu. Nilai politik , yaitu nilai yang berkaitan dengan permasalahan politik atau pemerintahan. Misalnya, unjuk rasa atau berdemo. Nilai budaya , yaitu nilai yang berkaitan dengan kebiasaan masyarakat dalam suatu lingkungan. Misalnya, musyawarah, gotong royong, dan pesta panen. Nilai estetika , yaitu nilai yang didasarkan pada keindahan atau hal-hal yang menarik dalam cerpen. Misalnya, penggunaan diksi dalam menggambarkan latar cerita. Kutipan cerita di atas mengisahkan tentang tokoh Ibu yang digambarkan tidak memercayai hal-hal mistik. Namun, harus mengikuti nasihat orang-orang untuk berobat ke orang pintar agar bisa memiliki keturunan. Berdasarkan penjelasan mengenai nilai-nilai kehidupan dalam novel, kutipan cerita di atas memperlihatkan nilai budaya. Hal ini dibuktikan melalui kalimat berikut: Bahkan, Ibu bersedia pergi kepada apa yang disebut orang-orang pintar dari pulau ke pulai lain. Padahal, Ibu begitu benci pada ilmu mistik. Kalimat di atas memperlihatkan kebiasaan masyarakat yang masih mempercayai hal-hal mistik. Hal tersebut menjadi budaya di masyarakat tersebut yang juga membuat tokoh Ibu, mau tidak mau, memercayai hal-hal yang dianggapnya tidak masuk akal itu. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah B.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), novel adalah karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku. Sebagai salah satu karya sastra, novel dibangun oleh dua unsur penting, yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik merupakan unsur pembangun yang berasal dari dalam cerita, sedangkan unsur ekstrinsik merupakan unsur pembangun cerpen yang berasal dari luar cerita. Salah satu unsur ekstrinsik novel adalah nilai-nilai kehidupan.

Nilai menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sifat-sifat (hal-hal) yang penting atau berguna bagi kemanusiaan. Nilai-nilai kehidupan dalam novel antara lain:

  1. Nilai agama, yaitu nilai-nilai yang didasarkan atas hukum-hukum dalam ajaran agama dan kitab suci. Misalnya, seorang muslim laki-laki salat berjamaah di masjid.
  2. Nilai moral, yaitu nilai yang didasarkan pada pendidikan moral atau baik-buruknya tingkah laku. Misalnya, mencium tangan orang yang lebih tua.
  3. Nilai sosial, yaitu nilai-nilai yang didasarkan pada adat istiadat atau norma yang dianut dalam masyarakat. Misalnya, berduaan dengan lawan jenis yang bukan mahram merupakan hal yang tabu.
  4. Nilai politik, yaitu nilai yang berkaitan dengan permasalahan politik atau pemerintahan. Misalnya, unjuk rasa atau berdemo.
  5. Nilai budaya, yaitu nilai yang berkaitan dengan kebiasaan masyarakat dalam suatu lingkungan. Misalnya, musyawarah, gotong royong, dan pesta panen.
  6. Nilai estetika, yaitu nilai yang didasarkan pada keindahan atau hal-hal yang menarik dalam cerpen. Misalnya, penggunaan diksi dalam menggambarkan latar cerita.

Kutipan cerita di atas mengisahkan tentang tokoh Ibu yang digambarkan tidak memercayai hal-hal mistik. Namun, harus mengikuti nasihat orang-orang untuk berobat ke orang pintar agar bisa memiliki keturunan. Berdasarkan penjelasan mengenai nilai-nilai kehidupan dalam novel, kutipan cerita di atas memperlihatkan nilai budaya. Hal ini dibuktikan melalui kalimat berikut: 

Bahkan, Ibu bersedia pergi kepada apa yang disebut orang-orang pintar dari pulau ke pulai lain. Padahal, Ibu begitu benci pada ilmu mistik. 

Kalimat di atas memperlihatkan kebiasaan masyarakat yang masih mempercayai hal-hal mistik. Hal tersebut menjadi budaya di masyarakat tersebut yang juga membuat tokoh Ibu, mau tidak mau, memercayai hal-hal yang dianggapnya tidak masuk akal itu.


Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah B.space 

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

42

Iklan

Iklan

Pertanyaan serupa

Nilai adat (budaya) yang menonjol dalam penggalan novel tersebut adalah ....

172

5.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia