Negara-negara peserta Konferensi Inter-Asia harus puas dengan kompromi dalam resolusi DK PBB pada 28 Januari 1949 karena….

Pembahasan

Pada 20-23 Januari 1949 Pandit Jawaharlal Nehru menyelenggarakan Konferensi Inter-Asia di New Delhi. Tuntutan dalam Konferensi Inter-Asia antara lain pemulihan Republik Indonesia pada keadaan semula, ditarik mundurnya tentara Belanda, diserahkannya kedaulatan kepada rakyat Indonesia, dan diperluasnya wewenang KTN. Tuntutan tersebut segera dikirim oleh Nehru ke DK PBB. Negara-negara peserta Konferensi Inter-Asia harus puas dengan kompromi yang dirumuskan dalam resolusi DK PBB pada 28 Januari 1949. Hal itu karena resolusi DK PBB 28 Januari 1949 tidak memenuhi salah satu tuntutan dalam Konferensi Inter-Asia yaitu diserahkannya kedaulatan kepada rakyat Indonesia. Adapun isi resolusi DK PBB pada 28 Januari 1949 yaitu: menyerukan kedua pihak (Indonesia dan Belanda) yang bertikai agar melakukan gencatan senjata. pembebasan semua tawanan politik RI dan mengembalikan pemerintah RI ke Yogyakarta. mengadakan perundingan di bawah pengawasan PBB, sehingga PBB membentuk UNCI ( United Nations Commission for Indonesia ), yaitu pengganti KTN dengan sejumlah kewenangan lebih luas. Wewenang UNCI misalnya (a) memprakarsai perundingan dengan wakil-wakil daerah di Indonesia guna membentuk pemerintahan sementara selambatnya 15 Maret 1949, (b) menyelenggarakan pemilu untuk anggota Konstituante sebelum berdirinya RIS, (c) penyerahan kedaulatan pada RIS selambatnya 1 Juli 1949.