Aturan penamaan pada alkana juga berlaku untuk hidrokarbon tak jenuh seperti alkena dan alkuna. Prinsip-prinsip dalam tata nama alkena dan alkuna adalah sebagai berikut:
- Nama alkena dan alkuna sebagai nama rantai induk.
- Yang dipilih sebagai rantai induk adalah rantai terpanjang yang mengandung ikatan rangkap.
- Penomoran dimulai dari ujung rantai induk yang terdekat dengan ikatan rangkap.
- Nama rantai induk ditulis dengan menyebutkan nomor letak ikatan rangkap, terutama untuk hidrokarbon tak jenuh dengan jumlah atom C sebanyak 4 atau lebih.
Untuk dapat menjawab soal di atas, maka terlebih dahulu perlu dibuat struktur rapat (rumus struktur yang tidak menyertakan ikatan antar atom) dari senyawa pada soal. Struktur senyawa tersebut adalah sebagai berikut.
Berdasarkan gambar di atas, dapat diketahui bahwa pada senyawa tersebut rantai utamanya terdiri dari 6 atom C dan ikatan rangkap () terletak pada posisi 1 yang diberi nama 1-heksena. Pada atom C nomor 2, 3, dan 4 masing-masing terikat sebuah cabang yaitu gugus metil , sehingga terdapat 3 buah cabang metil yang terletak pada posisi 2, 3, dan 4. Nama sistematis dari senyawa tersebut adalah 2,3,4-trimetil-1-heksena.
Dengan demikian, maka nama yang tepat untuk senyawa adalah 2,3,4-trimetil-1-heksena.
Jadi, jawaban yang tepat adalah B.