Iklan

Iklan

Pertanyaan

Menyebutkan riwayat singkat pahlawan Sisingamangaraja

Menyebutkan riwayat singkat  pahlawan  Sisingamangaraja

  1. ....

  2. .....

Iklan

N. Puspita

Master Teacher

Jawaban terverifikasi

Jawaban

Sisingamangaraja adalah Raja terakhir dari Kerajaan Batak yang memimpin perang Tapanuli (1878-1907) melawan kolonial Belanda sehingga ia diangkat menjadi pahlawan nasional Indonesia pada tahun 1961.

Sisingamangaraja adalah Raja terakhir dari Kerajaan Batak yang memimpin perang Tapanuli (1878-1907) melawan kolonial Belanda sehingga ia diangkat menjadi pahlawan nasional Indonesia pada tahun 1961. 

Iklan

Pembahasan

Pembahasan
lock

Sisingamangaraja XII adalah Raja Negeri Toba (kini termasuk wilayah Sumatera Utara) yang lahir tanggal 18 Februari 1845.Pada 1873 Belanda berencana melakukan invasi militer ke Aceh. Sisingamangaraja XII yang kala itu belum menjadi Raja Negeri Toba menentang rencana tersebut dan menyatakan perang karena pihaknya bersahabat dengan Kesultanan Aceh Darussalam. Pada 1877 beberapa misionaris Kristen meminta bantuan kepada Belanda untuk melindungi mereka dari ancaman pengusiran oleh Sisingamangaraja XII. Sisingamangaraja XII memang jarang mengizinkan orang asing memasuki wilayahnya. Belanda menyanggupi, bahkan berencana menaklukkan seluruh wilayah Toba. Tanggal 6 Februari 1878, Belanda mengirimkan pasukannya untuk membantu kaum misionaris, kemudian mendirikan benteng pertahanan di wilayah kekuasaan Sisingamangaraja XII. Pendirian benteng tersebut menyebabkan Sisingamangarajamengumumkan maklumat perang pada 16 Februari 1878. Pasukan Belanda yang berjumlah ratusan orang menyerang Bakara pada 1 Mei 1878. Dua hari kemudian, pusat pemerintahan Negeri Toba itu bisa diduduki Belanda. Beruntung, Sisingamangaraja XII beserta para pengikutnya berhasil meloloskan diri, dan menerapkan strategi gerilya. Setelah bertahun-tahun terlibat peperangan dalam upaya mengusir Belanda dari tanah Toba, Sisingamangaraja XII wafat tanggal 17 Juni 1907. Ia gugur dalam pertempuran melawan Belanda di kaki bukit Lae Sibulbulen Dengan demikian Sisingamangaraja adalah Raja terakhir dari Kerajaan Batak yang memimpin perang Tapanuli (1878-1907) melawan kolonial Belanda sehingga ia diangkat menjadi pahlawan nasional Indonesia pada tahun 1961.

Sisingamangaraja XII adalah Raja Negeri Toba (kini termasuk wilayah Sumatera Utara) yang lahir tanggal 18 Februari 1845. Pada 1873 Belanda berencana melakukan invasi militer ke Aceh. Sisingamangaraja XII yang kala itu belum menjadi Raja Negeri Toba menentang rencana tersebut dan menyatakan perang karena pihaknya bersahabat dengan Kesultanan Aceh Darussalam. Pada 1877 beberapa misionaris Kristen meminta bantuan kepada Belanda untuk melindungi mereka dari ancaman pengusiran oleh Sisingamangaraja XII. Sisingamangaraja XII memang jarang mengizinkan orang asing memasuki wilayahnya. Belanda menyanggupi, bahkan berencana menaklukkan seluruh wilayah Toba. Tanggal 6 Februari 1878, Belanda mengirimkan pasukannya untuk membantu kaum misionaris, kemudian mendirikan benteng pertahanan di wilayah kekuasaan Sisingamangaraja XII. Pendirian benteng tersebut menyebabkan Sisingamangaraja mengumumkan maklumat perang pada 16 Februari 1878. Pasukan Belanda yang berjumlah ratusan orang menyerang Bakara pada 1 Mei 1878. Dua hari kemudian, pusat pemerintahan Negeri Toba itu bisa diduduki Belanda. Beruntung, Sisingamangaraja XII beserta para pengikutnya berhasil meloloskan diri, dan menerapkan strategi gerilya. Setelah bertahun-tahun terlibat peperangan dalam upaya mengusir Belanda dari tanah Toba, Sisingamangaraja XII wafat tanggal 17 Juni 1907. Ia gugur dalam pertempuran melawan Belanda di kaki bukit Lae Sibulbulen

Dengan demikian Sisingamangaraja adalah Raja terakhir dari Kerajaan Batak yang memimpin perang Tapanuli (1878-1907) melawan kolonial Belanda sehingga ia diangkat menjadi pahlawan nasional Indonesia pada tahun 1961. 

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

7

Iklan

Iklan

Pertanyaan serupa

Pada 1840-an Belanda menjejakkan kaki di tanah Batak. Kedatangan Belanda di tanah Batak dikhawatirkan dapat merusak tatanan tradisional masyarakat Batak. Kekhawatiran tersebut muncul karena ...

2

4.6

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia