Menurut N.J. Krom, para pedagang dari India turut berperan menyebarkan agama Hindu-Buddha. Akan tetapi, pernyataan tersebut disanggah oleh para ahli karena golongan pedagang tidak menguasai Kitab Weda seperti golongan ...

Pembahasan

Masuk dan berkembangnya agama Hindu Buddha di Nusantara pada awalnyadisebar oleh para golongan dari India, sebagaimana dikatakan oleh para ahli.Meskipun demikian, pada perkembangannya orang Nusantara (Indonesia) juga turut andil dalam proses masuk dan berkembangnya Hindu Buddha. Adapun pengidentifikasian itu dipahami sebagai berikut: aktif, dalam arti orang Nusantara yang turut aktif dalam proses masuknya Hindu Buddha, teorinya dikenal Teori Arus Balik, pasif, dalam arti orang Nusantara pasif dan cenderung menunggu adanya kabar dan informasi terkait masuk dan berkembangnya Hindu Buddha dari India, di dalam identifikasi ini teori yang dikemukakan oleh para ahli adalah Teori Brahmana, Waisya dan Ksatria. Teori Waisya yang dikemukakan oleh N.J Krom, pada intinya menyatakan bahwa kedatangan Hindu Buddha ke Nusantara dibawa oleh para golongan waisya (pedagang). Adapun pendapat ini didukung oleh fakta bahwa telah terjalin hubungan dagang antara Nusantara dengan India, sehingga dari kontak dagang ini pada perkembangannya kemudian juga membuat adanya interaksi keagamaan Hindu Buddha. Meskipun didukung oleh fakta hubungan dagang tersebut, sejatinya teori ini juga memiliki kelemahan, di antaranya yaitu bahwa golongan waisya (pedagang), tidak menguasai akses-akses keagamaan terhadap teks Kitab Weda, dalam arti penguasaan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta tidak dikuasai oleh para pedagang melainkan oleh para golongan Brahmana (pendeta agama Hindu). Selain itu, dengan penemuan prasasti di Nusantara pada masa-masa awaljustru menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta seperti yang terdapat pada Prasasti Yupa di Kerajaan Kutai. Dengan begitu, golongan pedagang tidak menguasai Kitab Weda seperti golongan brahmana.