Iklan

Iklan

Pertanyaan

Mengingat jauhnya jarak waktu masa pra-aksara dengan kita sekarang, maka apa perlunya kita belajar tentang zaman pra-aksara yang sudah lama ditinggalkan oleh manusia modern?

Mengingat jauhnya jarak waktu masa pra-aksara dengan kita sekarang, maka apa perlunya kita belajar tentang zaman pra-aksara yang sudah lama ditinggalkan oleh manusia modern? 

Iklan

N. Puspita

Master Teacher

Jawaban terverifikasi

Jawaban

maka sangat perlu kita belajar mengenai masa pra aksara karena tanpa kita sadari banyak sekali hal-hal yang kita lakukan saat ini mempunyai kemiripan atau bahkangambarankehidupan masyarakat pra-aksara ternyata justru masih berlangsung sampai sekarang. Seperti pola hunian, pola pertanian subsistensi, teknologi tradisional dan konsepsi kepercayaan tentang hubungan harmoni antara manusia dan alam, bahkan kebiasaan memelihara hewan seperti anjing dan kucing di lingkungan manusia modern perkotaan.

maka sangat perlu kita belajar mengenai masa pra aksara karena tanpa kita sadari banyak sekali hal-hal yang kita lakukan saat ini mempunyai kemiripan atau bahkan gambaran kehidupan masyarakat pra-aksara ternyata justru masih berlangsung sampai sekarang. Seperti pola hunian, pola pertanian subsistensi, teknologi tradisional dan konsepsi kepercayaan tentang hubungan harmoni antara manusia dan alam, bahkan kebiasaan memelihara hewan seperti anjing dan kucing di lingkungan manusia modern perkotaan. 

Iklan

Pembahasan

Pembahasan
lock

Mengingat jauhnya jarak waktu masa pra-aksara dengan kita sekarang, maka tidak jarang orang mempersoalkan apa perlunya kita belajar tentang zaman pra-aksara yang sudah lama ditinggalkan oleh manusia modern. Tetapi pandangan seperti ini sungguh tidak benar, sebab tentu ada hubungannya masa pra aksara dengan masa kini. Beberapa di antaranyasepertigambarankehidupan masyarakat pra-aksara ternyata masih berlangsung sampai sekarang. Entah itu pola hunian, pola pertanian subsistensi, teknologi tradisional dan konsepsi kepercayaan tentang hubungan harmoni antara manusia dan alam, bahkan kebiasaan memiara hewan seperti anjing dan kucing di lingkungan manusia modern perkotaan. Demikian pula kebiasaan bertani merambah hutan dengan motode ‘tebang lalu bakar’ ( slash and burn ) untuk memenuhi kebutuhan secukupnya masih ada hingga kini. Namun, kebiasaan merambah hutan dan hidup berpindah-pindah pada masa lampau tidak menimbulkan malapetaka asap yang mengganggu penerbangan domestik. Selain itu, juga mengganggu bandara negara tetangga Singapura dan Malaysia seperti yang sering terjadi akhir-akhir ini. Teknologi manusia modernlah yang mampu melakukan perambahan hutan secara besar-besaran, entah itu untuk perkebunan atau pertambangan, dan permukiman real estate sehingga menimbulkan malapetaka kabut asap dan kerusakan lingkungan. Berdasarkan penjelasan diatas maka sangat perlu kita belajar mengenai masa pra aksara karena tanpa kita sadari banyak sekali hal-hal yang kita lakukan saat ini mempunyai kemiripan atau bahkangambarankehidupan masyarakat pra-aksara ternyata justru masih berlangsung sampai sekarang. Seperti pola hunian, pola pertanian subsistensi, teknologi tradisional dan konsepsi kepercayaan tentang hubungan harmoni antara manusia dan alam, bahkan kebiasaan memelihara hewan seperti anjing dan kucing di lingkungan manusia modern perkotaan.

Mengingat jauhnya jarak waktu masa pra-aksara dengan kita sekarang, maka tidak jarang orang mempersoalkan apa perlunya kita belajar tentang zaman pra-aksara yang sudah lama ditinggalkan oleh manusia modern. Tetapi pandangan seperti ini sungguh tidak benar, sebab tentu ada hubungannya masa pra aksara dengan masa kini. Beberapa di antaranya seperti gambaran kehidupan masyarakat pra-aksara ternyata masih berlangsung sampai sekarang. Entah itu pola hunian, pola pertanian subsistensi, teknologi tradisional dan konsepsi kepercayaan tentang hubungan harmoni antara manusia dan alam, bahkan kebiasaan memiara hewan seperti anjing dan kucing di lingkungan manusia modern perkotaan. Demikian pula kebiasaan bertani merambah hutan dengan motode ‘tebang lalu bakar’ (slash and burn) untuk memenuhi kebutuhan secukupnya masih ada hingga kini. Namun, kebiasaan merambah hutan dan hidup berpindah-pindah pada masa lampau tidak menimbulkan malapetaka asap yang mengganggu penerbangan domestik. Selain itu, juga mengganggu bandara negara tetangga Singapura dan Malaysia seperti yang sering terjadi akhir-akhir ini. Teknologi manusia modernlah yang mampu melakukan perambahan hutan secara besar-besaran, entah itu untuk perkebunan atau pertambangan, dan permukiman real estate sehingga menimbulkan malapetaka kabut asap dan kerusakan lingkungan.

Berdasarkan penjelasan diatas maka sangat perlu kita belajar mengenai masa pra aksara karena tanpa kita sadari banyak sekali hal-hal yang kita lakukan saat ini mempunyai kemiripan atau bahkan gambaran kehidupan masyarakat pra-aksara ternyata justru masih berlangsung sampai sekarang. Seperti pola hunian, pola pertanian subsistensi, teknologi tradisional dan konsepsi kepercayaan tentang hubungan harmoni antara manusia dan alam, bahkan kebiasaan memelihara hewan seperti anjing dan kucing di lingkungan manusia modern perkotaan. 

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

2

Iklan

Iklan

Pertanyaan serupa

Bacalah informasi berikut dengan seksama. Peristiwa sejarah pada dasarnya merupakan perubahan yang terjadi pada masa lalu manusia itu sendiri yang mempengaruhi kehidupan manusia pada masa kini. Den...

35

4.1

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia