Gender mengidentifikasi hubungan sosial antara perempuan dan laki-laki yang tidak ditetapkan oleh perbedaan biologis (jenis kelamin), tetapi lebih dipertajam pembedaan pembelajaran dan nilai-nilai budaya. Misalnya laki-laki dikenal maskulinitas, tegas. Sedangkan perempuan dikenal lemah lembut dan keibuan.
Peran gender menimbulkan berbagai macam persoalan, yakni ketidakadilan yang ditimbulkan oleh pembedaan gender tersebut. Misalnya marginalisasi, adanya pembatasan dalam pekerjaan antara laki-laki dan perempuan. Padahal laki-laki dan perempuan mempunyai kesempatan yang sama. Subordinasi, perempuan selalu dianggap remeh dan lemh dibandingkan laki-laki. Stereotip tentang perempuan hanya seputar memasak, mencuci, dan lain sebagainya.
Namun, permasalahan ini juga tidak hanya terjadi kepada perempuan, laki-laki juga seringkali mengalaminya. Misalnya, ketika laki-laki mencuci dianggap pekerjaan perempuan, perawatan dianggap menyerupai perempuan, dan lain sebagainya.
Masalah aspek gender ini terletak pada pola pikir yang membudaya tentang sesuatu, sehingga diperlukan pemahaman dan pendidikan agar kasus ini berkurang di masyarakat.