Iklan

Iklan

Pertanyaan

Pembeli: "Selamat siang Pak!"

Penjual: "Selamat siang, maaf ada yang bisa saya bantu?"

Pembeli: "Saya ingin beli jaket, ada tidak jaket hitam yang bahan dasarnya dari kain katun?"

Penjual: "Wah ada, Mas. Silakan tinggal pilih saja yang paling cocok."

Pembeli: "Kalau yang ini harganya berapa, Pak?"

Penjual: "Jaket itu kualitasnya paling bagus, Mas. Harganya 500 ribu." 

Pembeli: "Boleh kurang, Pak?"

Penjual: "Oh, boleh, Mas. Memangnya mau ditawar berapa?"

Pembeli: "300 ribu boleh, Pak?"

Penjual: "Wah, maaf, Mas. Harga segitu belum boleh. Ini kualitas bagus, impor dari Prancis. Harga pasnya 450 ribu, Mas. Itu sudah diskon 10%, Mas."

Pembeli: "350 ribu gimana, Pak?"

Penjual: "Maaf, Mas. Masih belum boleh. Ya sudah, ini penawaran terakhir, 400 ribu."

Pembeli: "Ya sudah, Pak. Saya beli."

(Pembeli lalu membayar uang di kasir)

(Pembeli lalu pergi meninggalkan toko dengan membawa jaket yang baru dibelinyaspace 

Masalah atau konflik dalam negosiasi tersebut adalah .... Kalimat yang bergaris bawah pada dialog di atas termasuk pada bagian .... Kalimat permintaan pada negosiasi tersebut adalah ....

  1. Masalah atau konflik dalam negosiasi tersebut adalah .... 
  2. Kalimat yang bergaris bawah pada dialog di atas termasuk pada bagian .... 
  3. Kalimat permintaan pada negosiasi tersebut adalah ....space 

Iklan

A. Rizky

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni Universitas Indonesia

Jawaban terverifikasi

Iklan

Pembahasan

Teks negosiasi merupakan teks yang memuat bentuk interaksi sosial yang bertujuan untuk mencapai kesepakatan antara dua belah pihak yang memiliki kepentingan berbeda. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia , konflik adalah ketegangan atau pertentangan di dalam cerita rekaan atau drama (pertentangan antara dua kekuatan, pertentangan dalam diri satu tokoh, pertentangan antara dua tokoh, dan sebagainya). Konflik pada teks negosiasi tersebut: Pembeli: "300 ribu boleh, Pak?" Penjual: "Wah, maaf, Mas. Harga segitu belum boleh. Ini kualitas bagus, impor dari Prancis. Harga pasnya 450 ribu, Mas. Itu sudah diskon 10%, Mas." Pembeli: "350 ribu gimana, Pak?" Penjual: "Maaf, Mas. Masih belum boleh. Ya sudah, ini penawaran terakhir, 400 ribu." Bagian tersebut merupakan konflik teks negosiasi karena pembeli dan penjual menyatakan harga yang mereka inginkan. Penjual mengatakan belum boleh mengizinkan pembeli untuk membeli jaket seharga 300 ribu karena bahan yang diimpor dari Prancis. Pembeli menyatakan bahwa harga pas adalah 350 ribu sudah termasuk diskon 10% hingga akhirnya dia menyatakan penawaran terakhirnya seharga 400 ribu. Tidak ada kalimat yang bergaris bawah pada dialog di atas. Kalimat permintaan pada teks negosiasi tersebut: "Boleh kurang, Pak?" "300 ribu boleh, Pak?" Kalimat tersebut merupakan permintaan pembeli kepada penjual untuk menurunkan harga dan menawarnya dengan harga 300 ribu. Dengan demikian, konflik, kalimat yang bergaris bawah, dan kalimat permintaan: Konflik pada teks negosiasi tersebut: Pembeli: "300 ribu boleh, Pak?" Penjual: "Wah, maaf, Mas. Harga segitu belum boleh. Ini kualitas bagus, impor dari Prancis. Harga pasnya 450 ribu, Mas. Itu sudah diskon 10%, Mas." Pembeli: "350 ribu gimana, Pak?" Penjual: "Maaf, Mas. Masih belum boleh. Ya sudah, ini penawaran terakhir, 400 ribu." Bagian tersebut merupakan konflik teks negosiasi karena pembeli dan penjual menyatakan harga yang mereka inginkan. Tidak ada kalimat yang bergaris bawah pada dialog di atas. Kalimat permintaan pada teks negosiasi tersebut: "Boleh kurang, Pak?" "300 ribu boleh, Pak?" Kalimat tersebut merupakan permintaan pembeli kepada penjual untuk menurunkan harga dan menawarnya dengan harga 300 ribu .

Teks negosiasi merupakan teks yang memuat bentuk interaksi sosial yang bertujuan untuk mencapai kesepakatan antara dua belah pihak yang memiliki kepentingan berbeda.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,  konflik adalah ketegangan atau pertentangan di dalam cerita rekaan atau drama (pertentangan antara dua kekuatan, pertentangan dalam diri satu tokoh, pertentangan antara dua tokoh, dan sebagainya).

  • Konflik pada teks negosiasi tersebut:

Pembeli: "300 ribu boleh, Pak?" 

Penjual: "Wah, maaf, Mas. Harga segitu belum boleh. Ini kualitas bagus, impor dari Prancis. Harga pasnya 450 ribu, Mas. Itu sudah diskon 10%, Mas." 

Pembeli: "350 ribu gimana, Pak?" 

Penjual: "Maaf, Mas. Masih belum boleh. Ya sudah, ini penawaran terakhir, 400 ribu." 

Bagian tersebut merupakan konflik teks negosiasi karena pembeli dan penjual menyatakan harga yang mereka inginkan. Penjual mengatakan belum boleh mengizinkan pembeli untuk membeli jaket seharga 300 ribu karena bahan yang diimpor dari Prancis. Pembeli menyatakan bahwa harga pas adalah 350 ribu sudah termasuk diskon 10% hingga akhirnya dia menyatakan penawaran terakhirnya seharga 400 ribu.

  • Tidak ada kalimat yang bergaris bawah pada dialog di atas.
  • Kalimat permintaan pada teks negosiasi tersebut:

"Boleh kurang, Pak?"
"300 ribu boleh, Pak?"

Kalimat tersebut merupakan permintaan pembeli kepada penjual untuk menurunkan harga dan menawarnya dengan harga 300 ribu.


Dengan demikian, konflik, kalimat yang bergaris bawah, dan kalimat permintaan:

  • Konflik pada teks negosiasi tersebut:

Pembeli: "300 ribu boleh, Pak?" 
Penjual: "Wah, maaf, Mas. Harga segitu belum boleh. Ini kualitas bagus, impor dari Prancis. Harga pasnya 450 ribu, Mas. Itu sudah diskon 10%, Mas." 
Pembeli: "350 ribu gimana, Pak?" 
Penjual: "Maaf, Mas. Masih belum boleh. Ya sudah, ini penawaran terakhir, 400 ribu." 

Bagian tersebut merupakan konflik teks negosiasi karena pembeli dan penjual menyatakan harga yang mereka inginkan.

  • Tidak ada kalimat yang bergaris bawah pada dialog di atas.
  • Kalimat permintaan pada teks negosiasi tersebut:

"Boleh kurang, Pak?"
"300 ribu boleh, Pak?"

Kalimat tersebut merupakan permintaan pembeli kepada penjual untuk menurunkan harga dan menawarnya dengan harga 300 ribu.space  

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

27

Iklan

Iklan

Pertanyaan serupa

Sebutkan pokok-pokok penyampaian teks negosiasi

13

4.6

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia