Iklan

Pertanyaan

Masa bercocok tanam disebut juga ...

Masa bercocok tanam disebut juga ...

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

03

:

12

:

45

Klaim

Iklan

A. Jasmine

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Jakarta

Jawaban terverifikasi

Pembahasan

Masa bercocok tanam ini diperkirakan berlangsung sejak Zaman Neolithikum. Pendukung kebudayaan kehidupan pada jaman ini adalah sudah dari jenis Homo sapiens (makhluk cerdas) yang berasal dari rumpun Melayu. Pada zaman ini terjadi perubahan besar dalam pola kehidupan masyarakat purba, yaitu perubahan dalam cara mereka memenuhi kebutuhan hidupnya dari berburu dan mengumpulkan makan ( food gathering ) menjadi menghasilkan bahan makanan ( food producing ). Selain itu, terdapat pula perubahan dalam pola huniannya dari berpindah pidah tempat ( nomaden ) menjadi menetap ( sedenter ). Perubahan tersebut dipengaruhi oleh perkakas yang mereka miliki saat itu yaitu Kapak Persegi dan Kapak Lonjong yang dihasilkan dari proses mengasah batu yang mereka gunakan sebagai perkakas karena mereka sudah memiliki kepandaian mengasah (mengupam). Dengan diasah, maka perkakas mereka sudah lebih tajam dari perkakas sebelumnya sehingga sudah bisa digunakan untuk menggali tanah untuk berladang. Selain berladang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya mereka juga mengembangkan kegiatan berternak. Hewan hewan yang dulu mereka buru pada saat ini telah mereka ternakan. Pola kehidupan berladang dan berternak yang dikembangkan oleh masyarakat pada masa ini mempengaruhi pola hunian mereka. Cara bercocok tanam dengan berladang tentu membutuhkan waktu yang lebih lama untuk bisa dipanen, sehingga hal ini mendorong mereka untuk memulai pola kehidupan menetap. Apalagi, selain sudah bercocok tanam mereka juga sudah berternak sehingga bisa kalian bayangkan tentu tidak mungkin mereka berpindah pindah membawa hewan ternaknya. Pada masa bercocok tanam, hutan belukar dimanfaatkan untuk dijadikan ladang dengan menanam tanaman seperti padi, sukun, nangka, jagung, pisang, dan lain-laindengan cara cara tradsisional. Hal ini mengakibatkantanahtidak subur dan tidak dapat ditanami lagi sehingga mengharuskan mereka berpindah mencari tanah lain yang lebih subur.Sistem bercocok tanam seperti ini sering disebut sistem ladang berpindah (berhuma). Kegiatan seperti ini masih sering dijumpai di Indonesia seperti di pedalaman Papua dan Kalimantan. Berdasarkan penjelasan di atas maka jawabannya adalah f ood producing .

Masa bercocok tanam ini diperkirakan berlangsung sejak Zaman Neolithikum. Pendukung kebudayaan kehidupan pada jaman ini adalah sudah dari jenis Homo sapiens (makhluk cerdas) yang berasal dari rumpun Melayu. Pada zaman ini terjadi perubahan besar dalam pola kehidupan masyarakat purba, yaitu perubahan dalam cara mereka memenuhi kebutuhan hidupnya dari berburu dan mengumpulkan makan (food gathering) menjadi menghasilkan bahan makanan (food producing). Selain itu, terdapat pula perubahan dalam pola huniannya dari berpindah pidah tempat (nomaden) menjadi menetap (sedenter). Perubahan tersebut dipengaruhi oleh perkakas yang mereka miliki saat itu yaitu Kapak Persegi dan Kapak Lonjong yang dihasilkan dari proses mengasah batu yang mereka gunakan sebagai perkakas karena mereka sudah memiliki kepandaian mengasah (mengupam). Dengan diasah, maka perkakas mereka sudah lebih tajam dari perkakas sebelumnya sehingga sudah bisa digunakan untuk menggali tanah untuk berladang.

Selain berladang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya mereka juga mengembangkan kegiatan berternak. Hewan hewan yang dulu mereka buru pada saat ini telah mereka ternakan. Pola kehidupan berladang dan berternak yang dikembangkan oleh masyarakat pada masa ini mempengaruhi pola hunian mereka. Cara bercocok tanam dengan berladang tentu membutuhkan waktu yang lebih lama untuk bisa dipanen, sehingga hal ini mendorong mereka untuk memulai pola kehidupan menetap. Apalagi, selain sudah bercocok tanam mereka juga sudah berternak sehingga bisa kalian bayangkan tentu tidak mungkin mereka berpindah pindah membawa hewan ternaknya. Pada masa bercocok tanam, hutan belukar dimanfaatkan untuk dijadikan ladang dengan menanam tanaman seperti padi, sukun, nangka, jagung, pisang, dan lain-lain dengan cara cara tradsisional. Hal ini mengakibatkan tanah tidak subur dan tidak dapat ditanami lagi sehingga mengharuskan mereka berpindah mencari tanah lain yang lebih subur. Sistem bercocok tanam seperti ini sering disebut sistem ladang berpindah (berhuma). Kegiatan seperti ini masih sering dijumpai di Indonesia seperti di pedalaman Papua dan Kalimantan.

Berdasarkan penjelasan di atas maka jawabannya adalah food producing.

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

1

Iklan

Pertanyaan serupa

Apakah yang dimaksud dengan sistem ladang berpindah ...

1

0.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02130930000

02130930000

Ikuti Kami

©2025 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia