Iklan
Pertanyaan
Bacalah kutipan teks cerita sejarah berikut!
DAUD BEUREUEH
(Ulama Besar Aceh)
Semangat separatisme sebagian rakyat Aceh tampaknya terinspirasi oleh sosok Daud Beureueh. la merupakan cerminan dari rakyat Aceh yang patriotik, mempunyai harga diri tinggi, dan selalu setia dengan agamanya. Tengku Muhammad Daud Beureueh adalah ulama Aceh yang paling disegani di sepanjang abad ke-20. Pengaruhnya bahkan terasa sampai ke luar Serambi Mekkah. Dari kacamata Jakarta, ia merupakan sosok yang kompleks; patriotik sekaligus pemberontak, loyal terhadap negara namun lebih loyal terhadap agamanya. "Kami akan membangun negara dengan cara kami sendiri," katanya ketika menolak rencana Soekarno untuk menggabungkan Aceh dengan Provinsi Sumatera Utara tahun 1950.
la lahir pada 15 September 1899. Karier politik Daud Beureueh mulai bersinar ketika ia terpilih sebagai ketua Persatuan Ulama Seluruh Aceh (PUSA) tahun 1939. la juga dikenal sebagai pendiri madrasah Sa'ada Abadiah di Sigli yang terkenal di Aceh.
Daud aktif memimpin umatnya berperang melawan penjajah Belanda. Ketika Indonesia telah merdeka dan mencoba menahan masuknya pasukan asing, ia ditunjuk Soekarno sebagai gubernur militer untuk wilayah Aceh. Pemberontakan Aceh berawal dari penolakan Daud atas rencana Jakarta menggabungkan Aceh dengan Sumatra Utara ke dalam satu provinsi. Karena tidak berhasil mencapai kesepakatan dengan Soekarno, tahun 1953, ia memproklamasikan Aceh sebagai bagian dari Negara Islam Indonesia pimpinan S.M. Kartosuwirjo.
Setelah empat tahun berperang, perundingan dilakukan Wakil Perdana Menteri RI Mr. Hardi, yang dilanjutkan Kolonel Soedirman (saat itu menjabat sebagai Panglima Komando Militer Iskandar Muda). Perundingan mencapai kesepakatan yang menyebutkan Aceh tetap menjadi sebuah provinsi dan memperoleh hak otonomi di bidang pendidikan dan agama. Kesepakatan itu membuat Daud turun gunung. Sayang, hingga akhir hayatnya tahun 1982, janji itu tidak pernah direalisasi oleh Pemerintah Pusat.
Tengku Muhammad Daud Beureueh adalah sosok ulama besar yang menjadi simbol perlawanan terhadap kesewenangan rezim. Namun, apa yang diperjuangkan Daud akhirnya tercapai di awal abad ke-21 ketika Nanggroe Aceh Darussalam memperoleh otonomi khusus.
(Dirangkum dari berbagai sumber)
Maksud dari ungkapan turun gunung di atas adalah ...
Memperluas wilayah perjuangan gerilyanya dari yang semula hanya di gunung-gunung, mulai masuk ke wilayah perdesaan dan perkotaan.
Untuk menuju tempat perundingan, Daud harus terlebih dahulu turun dari gunung, tempat selama ini ia dan pengikutnya berjuang.
Daud selain memimpin perjuangan, ia juga mempunyai kegemaran mendaki gunung sehingga ia cukup sering naik turun gunung.
Daud keluar dari persembunyiannya dan menghentikan perjuangannya yang oleh Jakarta dianggap sebagai pemberontakan.
Daud Beureueh mulai berani keluar dari wilayah Aceh dan pergi ke Jakarta untuk berbagai urusan politiknya.
Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb
Habis dalam
02
:
13
:
43
:
03
Iklan
K. Khoirunnisa
Master Teacher
Mahasiswa/Alumni Universitas Sriwijaya
42
0.0 (0 rating)
Iklan
RUANGGURU HQ
Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860
Produk Ruangguru
Bantuan & Panduan
Hubungi Kami
©2025 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia