Tabel:


Hasil kali kelarutan suatu zat dinyatakan dengan konstanta hasil kali kelarutan (Ksp), yaitu kondisi suatu zat yang dapat larut dalam air hingga tercapai kondisi tepat jenuh. Dari nilai kelarutan, kita dapat mengetahui apakah zat mudah larut atau sukar larut. Jika semakin kecil nilai kelarutan suatu zat maka zat tersebut semakin sukar larut dalam pelarutnya.
Kelarutan AgBr:
AgBr→Ag++Br− s sKsp=[Ag][Br−]5,0×10−13=(s)(s)s=7.07×10−7

Kelarutan BaF2:
BaF2→Ba2++2F− s 2sKsp=[Ba2+][F−]21,7×10−6=(s)(2s)2 s=7.5×10−3
a. Cara agar endapan dan terbentuk:
Agar endapan terbentuk dengan cara menurunkan kelarutan dari masing-masing senyawa, dengan cara menambahkan ion senama dan menaikkan pH.
b. Cara menurunkan kelarutan:
Kelarutan senyawa dapat diturunkan dengan penambahan ion senama. Konsentrasi ion senama sangat berpengaruh pada sifat kelarutan suatu zat. Penambahan ion senama bisa mengurangi kelarutan suatu zat. Artinya, semakin banyak ion senama di dalam larutan, zat-zat terlarut semakin sulit untuk larut. Jika demikian, pasti akan muncul banyak endapan.
Selain itu, kelarutan juga dapat diturunkan dengan menaikkan nilai pH (menambahkan basa). Harga pH sering digunakan untuk menghitung Ksp suatu basa yang sukar larut. Semakin besar nilai pH, semakin sulit larutan basa untuk larut karena endapan yang terbentuk semakin banyak. Dengan demikian, semakin besar pH, semakin kecil kelarutannya.