Iklan

Iklan

Pertanyaan

Lelaki berlengan satu, itu menyukai pekerjaannya, melakukan tanpa menggerutu. Bahkan, tak tergoda menjadi pengemis seperti perempuan yang menutupi sebagian wajahnya dengan selendang biru. Yang pendapatannya jauh lebih besar, tanpa perlu mengambil dagangan dan menyetorkan penghasilan, seperti dirinya. Perempuan yang menengadahkan tangannya dan memamerkan wajah pilu itu men-dapatkan penghasilan dari rasa iba sekurangnya setiap sepuluh mobil yang dilalui. Satu kali pemberian bisa seharga koran yang dijualnya. Yang diterima secara utuh. "Kamu lebih beralasan mengemis karena tanganku satu." Tapi ia tak melakukan itu. Juga tidak ketika beberapa ibu-ibu yang lain, berjajar menjadi joki 3 in 1. Padahal, sekali diajak, pendapatan nya cukup besar dibandingkan dengan dirinya. "Tak apa. Selama masih ada orang membeli koran di jalanan, saya masih akan jualan." Kalau ada yang mulai dikeluhkan terutama karena sinar matahari makin terik, dan pantulan pada aspal semakin keras menusuk matanya. Sehingga. kadang membuat agak kabur, mengernyitkan jidat dan hati-hati. Juga kalau hujan menderas, ia berteduh dan mengutamakan koran dagangannya, bukan hanya tubuhnya. Selebihnya biasa-biasa saja, dan ia me-myukai semuanya: panas, hujan, atau biasa. Karya :Arswendo Atmowilato Dikutip dari: http:// cerpen pvint.kompas.com/2014/05/11penjual- koran-satu-lengan/, diunduh 2 Februari 2017 Tema kutipan cerpen tersebut adalah....

           Lelaki berlengan satu, itu menyukai pekerjaannya, melakukan tanpa menggerutu. Bahkan, tak tergoda menjadi pengemis seperti perempuan yang menutupi sebagian wajahnya dengan selendang biru. Yang pendapatannya jauh lebih besar, tanpa perlu mengambil dagangan dan menyetorkan penghasilan, seperti dirinya. Perempuan yang menengadahkan tangannya dan memamerkan wajah pilu itu men-dapatkan penghasilan dari rasa iba sekurangnya setiap sepuluh mobil yang dilalui. Satu kali pemberian bisa seharga koran yang dijualnya. Yang diterima secara utuh. "Kamu lebih beralasan mengemis karena tanganku satu." Tapi ia tak melakukan itu. Juga tidak ketika beberapa ibu-ibu yang lain, berjajar menjadi joki 3 in 1. Padahal, sekali diajak, pendapatan nya cukup besar dibandingkan dengan dirinya.
           "Tak apa. Selama masih ada orang membeli koran di jalanan, saya masih akan jualan." Kalau ada yang mulai dikeluhkan terutama karena sinar matahari makin terik, dan pantulan pada aspal semakin keras menusuk matanya. Sehingga. kadang membuat agak kabur, mengernyitkan jidat dan hati-hati. Juga kalau hujan menderas, ia berteduh dan mengutamakan koran dagangannya, bukan hanya tubuhnya. Selebihnya biasa-biasa saja, dan ia me-myukai semuanya: panas, hujan, atau biasa.

Karya : Arswendo Atmowilato
Dikutip dari: http:// cerpen pvint.kompas.com/2014/05/11penjual- koran-satu-lengan/, diunduh 2 Februari 2017

Tema kutipan cerpen tersebut adalah....

  1. Pengemis mendapatkan penghasilan yang besar dari rasa iba.

  2. Seorang lelaki berlengan satu mencintai pekerjaannya sebagai penjual koran.

  3. Seorang ibu melakukan pekerjaan menjadi joki 3 in 1

  4. Penghasilan besar dari pekerjaan mengemis dan menjadi joki 3 in 1

  5. Penjual koran tidak mengenal panas dan hujan.

Iklan

P. Tessalonika

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Medan

Jawaban terverifikasi

Iklan

Pembahasan

Tema adalah makna yang dikandung oleh sebuah cerita. Makna yang paling terlihat dari keseluruhan isi cerita yaitu seorang lelaki berlengan satu yang mencintai pekerjaannya. Berdasarkan makna tersebut, kemudian dikembangkan menjadi sebuah cerita yang pada dasarnya banyak pekerjaan lain yang lebih menguntungkan daripada pekerjaannya, tetapi dirinya tetap menyukai pekerjaannya tanpa merasa iri dengan pekerjaan yang lain.

Tema adalah makna yang dikandung oleh sebuah cerita. Makna yang paling terlihat dari keseluruhan isi cerita yaitu seorang lelaki berlengan satu yang mencintai pekerjaannya. Berdasarkan makna tersebut, kemudian dikembangkan menjadi sebuah cerita yang pada dasarnya banyak pekerjaan lain yang lebih menguntungkan daripada pekerjaannya, tetapi dirinya tetap menyukai pekerjaannya tanpa merasa iri dengan pekerjaan yang lain.

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

2

Siska Wiyanda

Pembahasan lengkap banget

Iklan

Iklan

Pertanyaan serupa

Tema pada cerpen “Tiga Butir Kurma per Kepala” adalah ….

4

3.7

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia