Iklan
Iklan
Pertanyaan
Bacalah kutipan hikayat berikut!
Muda Cik Leman, Gadis Cik Inam, dan Anggung Selamat makan pagi di ruang bersantap. Kembang Mayang dan Kembang Cempaka dengan setia menunggu majikan mereka dengan makan bersama. Mereka menunggu kalau-kalau ada sesuatu yang harus mereka kerjakan. Mereka berdiri saja di sudut ruangan itu.
Air mata Gadis Cik Inam tiada henti-hentinya menetes. Perempuan itu menyuap kecil-kecil tak ubah seorang anak yang baru belajar makan. Semua itu tak terlepas dari mata Muda Cik Leman.
"Sudahlah, Bung Lung Inam. Tidak ada yang perlu ditangisi," desah Muda Cik Leman seraya memandang kepada istrinya. "Semuanya ini adalah cobaan dari Yang Mahakuasa. Kita harus menerimanya sebagai bukti keteguhan iman kita kepada-Nya."
Gadis Cik Inam berhenti menyuap. Ia membalas tatapan mata suaminya. Sambil terisak-isak, Gadis Cik Inam mengiba, "Sungguh salah apa badanku ini, Anjang Leman. Sampai Anjang harus menghadapi cobaan yang begini berat?"
(Dikutip dari: Sudarno Mahyudin, Hikayat Muda Cik Leman, Yogyakarta, Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu, 2006)
Latar yang terdapat dalam kutipan hikayat tersebut adalah ....
pagi hari, di ruang makan, menyenangkan
pagi hari, di ruang makan, mengharukan
siang hari, di ruang tamu, menegangkan
siang hari, di ruang makan, mengharukan
sore hari, di ruang tamu, menyenangkan
Iklan
E. Iga
Master Teacher
Mahasiswa/Alumni Universitas Sanata Dharma
12
5.0 (3 rating)
Iklan
Iklan
RUANGGURU HQ
Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860
Produk Ruangguru
Bantuan & Panduan
Hubungi Kami
©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia