Iklan
Pertanyaan
Bacalah teks cerita inspiratif berikut dengan saksama!
Kebahagian yang Lebur dalam Kesedihan
Di sebuah kota, hiduplah sebuah keluarga. Keluarga itu mempunyai anak yang bernama Citra. Kehidupan dalam keluarga itu selalu dililit oleh hutang. Kedua orang tua Citra selalu bersyukur setiap cobaan yang menimpa mereka.
Pada suatu ketika, sang Bapak dipecat dari kantornya karena secara tidak sengaja merusak mesin printer milik kantor tersebut. Akhirnya sang Bapak pulang dengan wajah yang tidak karu-karuan, lalu ia menceritakan permasalahan ini kepada istrinya.
"Bu, hari ini Bapak di pecat dari kantor." Kata sang Bapak.
"Ya mungkin itu sudah menjadi takdir kita, Pak," Jawab istrinya.
"Sekarang Bapak bingung mau mencari pekerjaan dimana. Sekarang ini mencari pekerjaan tidak mudah," kata sang Bapak.
"Ya sudah pak, tidak usah terlalu di pikirkan. Sekarang mari kita makan dulu!" seru istrinya untuk mengajak makan siang.
Tiba-tiba sang anak menghampiri mereka dengan keadaan sedih. Sepulang sekolah tadi ia selalu memikirkan nilai rapornya yang dibawah rata-rata. Citra sangat bingung sekali, karena ia takut dimarahi oleh kedua orang tuanya.
Bukannya dimarahi, justru Citra mendapati wajah kedua orang tuanya yang lagi bersedih. Sejak kejadian inilah Citra giat belajar agar bisa meraih cita-citanya dan agar bisa membantu masalah yang dihadapi oleh kedua orang tuanya.
Sejak saat itu pula, Ayah Citra jatuh sakit karena selalu memikirkan pekerjaan yang tidak kunjung didapatkan.
Pada suatu hari, Citra sedang melaksanakan ujian kenaikan kelasnya. Demi meraih nilai yang tinggi, Citra rajin belajar dari jauh-jauh hari. Beberapa hari setelah melaksanakan ujian, akhirnya dia berhasil mendapatkan nilai yang memuaskan.
Tidak disangka ia mendapat nilai terbaik dari semua nilai teman-temannya. Ketika bel berbunyi, Citra berlari pulang dengan wajah yang sangat senang karena ia tidak sabar untuk menunjukkan kepada orang tuanya.
Namun perasaan bahagia itu tidak berlangsung lama karena melihat sebuah jasad yang terbaring di rumahnya. Dia melihat ibunya yang menangis karena melihat jasad ayahnya yang sudah tertutup dengan kain kafan.
Citra pun mulai meneteskan air matanya. Betapa sedihnya Citra ketika ingin menunjukkan nilai yang ia dapat kepada ayahnya, justru ayahnya telah terlebih dahulu tiada.
Ia sadar bahwa kematian juga akan datang secara tiba-tiba. Ia juga sadar bahwa untuk mebahagiakan kedua orang tuanya bukan hanya dari nilai saja. Namun masih banyak cara yang lainnya. Jadi bagaimanapun keadaan kita, kita harus selalu berusaha untuk membahagiakan kedua orang tua kita.
(Diadaptasi dari www.http://sahabatnesia.com)
Lakukanlah analisis struktur teks di atas! Buatlah tabel dan kerjakan di buku tugas!
Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb
Habis dalam
00
:
09
:
46
:
46
Iklan
E. Iga
Master Teacher
Mahasiswa/Alumni Universitas Sanata Dharma
2
5.0 (2 rating)
Indrasta WE
Pembahasan terpotong
Iklan
RUANGGURU HQ
Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860
Produk Ruangguru
Bantuan & Panduan
Hubungi Kami
©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia