Iklan

Iklan

Pertanyaan

Kutipan pidato berjudul Mendayung Antara Dua Karang tersebut dibacakan oleh Moh. Hatta dalam sidang KNIP. Dalam pidatonya pada sidang KNIP tanggal 2 September 1948, Moh. Hatta menegaskan Indonesia tidak memihak ke salah satu Negara Adidaya. Langkah tersebut bertujuan untuk …

Kutipan pidato berjudul Mendayung Antara Dua Karang tersebut dibacakan oleh Moh. Hatta dalam sidang KNIP. Dalam pidatonya pada sidang KNIP tanggal 2 September 1948, Moh. Hatta menegaskan Indonesia tidak memihak ke salah satu Negara Adidaya. Langkah tersebut bertujuan untuk …

  1. Indonesia menjadi penengah ditengah konflik Amerika Serikat dan Uni Soviet

  2. Sistem politik Amerika Serikat dan Uni Soviet tidak cocok dengan iklim politik di Indonesia

  3. Indonesia tidak terlibat dalam pertarungan politik Internasional antara Blok Barat dan Blok Timur

  4. Pengaruh Amerika Serikat dan Uni Soviet tidak berdampak buruk bagi bangsa Indonesia

  5. Indonesia diakui sebagai pelopor Gerakan Non-Blok demi terwujudnya perdamain dunia

Iklan

A. Jasmine

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Jakarta

Jawaban terverifikasi

Jawaban

jawaban yang paling tepat adalah C.

jawaban yang paling tepat adalah C.

Iklan

Pembahasan

Moh. Hatta merupakan proklamator Indonesia. Ia telah menerbitkan banyak buku, salah satu buku yang ia terbitkan berjudul "Mendajung antara Dua Karang".Buku tersebut merupakan pidato beliau dalam sidang Badan Pekerja Komite Nasional Pusat (BPKNP) di Yogyakarta, 2 September 1948. Melalui pidato tersebut, Hatta menggariskan dasar kebijakan politik luar negeri “bebas aktif” yang tetap relevan sampai sekarang. Seperti diketahui, kondisi tatanan dunia terpolarisasi ke dalam dua blok yang saling berebut pengaruh yaitu blok barat dan blok timur. ArgumenHatta dalam buku tersebut telah teruji menghadapi berbagai serangan pengaruh tokoh-tokoh yang cenderung memihak kedua kekuatan utama tersebut. Indonesia tidak boleh pasif dalam kancah politik di dunia internasional, tetapi harus selalu berperan aktif, berhak, dan berdaulat penuh untuk memutuskan nasibnya sendiri. Indonesia juga tidak boleh memihak pada salah satu blok untuk mendukung perdamaian dunia. Dengan demikian, jawaban yang paling tepat adalah C.

Moh. Hatta merupakan proklamator Indonesia. Ia telah menerbitkan banyak buku, salah satu buku yang ia terbitkan berjudul "Mendajung antara Dua Karang". Buku tersebut merupakan pidato beliau dalam sidang Badan Pekerja Komite Nasional Pusat (BPKNP) di Yogyakarta, 2 September 1948. Melalui pidato tersebut, Hatta menggariskan dasar kebijakan politik luar negeri “bebas aktif” yang tetap relevan sampai sekarang. Seperti diketahui, kondisi tatanan dunia terpolarisasi ke dalam dua blok yang saling berebut pengaruh yaitu blok barat dan blok timur. Argumen Hatta dalam buku tersebut telah teruji menghadapi berbagai serangan pengaruh tokoh-tokoh yang cenderung memihak kedua kekuatan utama tersebut. Indonesia tidak boleh pasif dalam kancah politik di dunia internasional, tetapi harus selalu berperan aktif, berhak, dan berdaulat penuh untuk memutuskan nasibnya sendiri. Indonesia juga tidak boleh memihak pada salah satu blok untuk mendukung perdamaian dunia.

Dengan demikian, jawaban yang paling tepat adalah C.

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

448

Hashibira

Ini yang aku cari!

Iklan

Iklan

Pertanyaan serupa

Bangsa Indonesia senantiasa melakukan kerja sama dengan negara lain dengan mempertimbangkan?

1

4.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia