Iklan

Pertanyaan

Kerajaan Singasari memiliki kemiripan dengan kerajaan Majapahit. Kemiripan tersebut dapat dilihat dengan adanya kesamaan pola kebijakan yang dibuat, khususnya dalam bidang agama. Kedua kerajaan ini ternyata mengangkat dua menteri yang mengurus bidang keagamaan. Di Kerajaan Majapahit menteri urusan agama dipegang oleh Mahamantri ring khasaiwan yang mengurusi agama Hindu dan Mahamantri Ring Kashogatan yang mengurusi agama Buddha. Analisislah menurut anda sipakah nama pejabat Kerajaan Singasari yang mengurus bidang keagamaan, bandingkanlah dengan menteri urusan agama Kerajaan Majapahit!

Kerajaan Singasari memiliki kemiripan dengan kerajaan Majapahit. Kemiripan tersebut dapat dilihat dengan adanya kesamaan pola kebijakan yang dibuat, khususnya dalam bidang agama. Kedua kerajaan ini ternyata mengangkat dua menteri yang mengurus bidang keagamaan. Di Kerajaan Majapahit menteri urusan agama dipegang oleh Mahamantri ring khasaiwan yang mengurusi agama Hindu dan Mahamantri Ring Kashogatan yang mengurusi agama Buddha. Analisislah menurut anda sipakah nama pejabat Kerajaan Singasari yang mengurus bidang keagamaan, bandingkanlah dengan menteri urusan agama Kerajaan Majapahit!

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

01

:

11

:

42

:

40

Klaim

Iklan

C. Sianturi

Master Teacher

Jawaban terverifikasi

Jawaban

pejabat Kerajaan Singasari yang mengurus bidang keagamaan sepenuhnya berada di tangan Raja Kertanegara. Kerajaan singasari memiliki Hubungan erat dengan kerajaan majapahit yang menjadikan adanya penyerapan nilai-nilai dan tata kelola dalam urusan agama hampirsama, yang membedakan adalah pemegang urusan agama saja.

pejabat Kerajaan Singasari yang mengurus bidang keagamaan sepenuhnya berada di tangan Raja Kertanegara. Kerajaan singasari memiliki Hubungan erat dengan kerajaan majapahit yang menjadikan adanya penyerapan nilai-nilai dan tata kelola dalam urusan agama hampir sama, yang membedakan adalah pemegang urusan agama saja.

Pembahasan

Pembahasan
lock

Di awal berdiri, saat dipimpin Ken Arok sebagai raja, Singasari memiliki corak agama Hindu. Namun seiring waktu di saat pemerintahan Kertanegara, corak keagamaan mulai ada sinkretisme antara agama Hindu dan Budha. Sinkretisme tersebut menjadi bentuk Syiwa-Budha. Salah satunya adalah berkembangnya aliran Tantrayana. Kertanegara merupakan penganut aliran Tantrayana ini. Dalam Syiwa-Budha pemimpinnya mendapatkan jabatan dharmaddyaksa. Untuk agama yang dianut, Kertanegara menjalankan Upacara keagamaan secara pestapora sampai mabuk untuk mencapai kesempurnaan. Bahkan dalam hal ini Kartanegara menyebut dirinya Cangkandara yakni pimpinan dari semua agama. Urusan pada kerajaan Singasari sepenuhnya berada di tangan raja tanpa campur tangan pihak lain, karena anggapan raja merupakan perwujudan para dewa. Berbeda dengan Singasari yang memusatkan dharmaddyaksa pada satu orang yakni Kertanegara. Jabatan serupa dalam Kerajaan Majapahit dibagi menjadi dua yakni untuk urusan agama Hindudisebut dharmmaddhyaksa ring kasaiwan, sedangkan jabatan untuk agama Buddha disebut dharmmaddhyaksa ring kasogatan. Kedua jabatan itu masih dibantu oleh para pejabat bawahannya yang disebut dharma upapati atau sang pamegat dengan jumlah yang sangat banyak. Akan tetapi, di dalam prasasti-prasasti peninggalan Majapahit biasanya yang disebut paling banyak tujuh orang. Pada zaman Hayam Wuruk dikenal adanya tujuh upapati yang disebut sang upapati sapta. Ketujuh upapati itu adalah sang pamegat i tirwan, sang pamegat i kandamuhi, sang pamegat i manghuri, sang pamegat i pamwatan, sang pamegat i jambi, sang pamegat i kandangat atuha, dan sang pamegat i kandangan rare. Di samping jabatan tersebut, raja juga mempunyai suatu lembaga yang berfungsi sebagai dewan pertimbangan kerajaan. Dewan pertimbangan kerajaan itu disebut Bhatara Sapta Prabu. Pada dasarnya pembagian urusan agama pada Kerajaan Majapahit memiliki kesamaan dengan Kerajaan Singasari. Hal ini tidak lepas dari latar historis kedua kerajaan tersebut, di mana Pendiri kerajaan Majapahit yakni Raden Wijaya merupakan menantu Raja Kertanegara dari Kerajaan Singasari yang melarikan diri tatkala terjadi penyerangan oleh Jaya Katwang. Keruntuhan Kerajaan Singasari menjadi penanda berdirinya Kerajaan Majapahit. Hubungan erat yang dimiliki ini menjadikan adanya penyerapan nilai-nilai dan tata kelola Kerajaan Singasari terhadap Kerajaan Majapahit. Sehingga, dalam urusan agama hampirsama, yang membedakan adalah pemegang urusan agama saja. Dengan demikian, pejabat Kerajaan Singasari yang mengurus bidang keagamaan sepenuhnya berada di tangan Raja Kertanegara. Kerajaan singasari memiliki Hubungan erat dengan kerajaan majapahit yang menjadikan adanya penyerapan nilai-nilai dan tata kelola dalam urusan agama hampirsama, yang membedakan adalah pemegang urusan agama saja.

Di awal berdiri, saat dipimpin Ken Arok sebagai raja, Singasari memiliki corak agama Hindu. Namun seiring waktu di saat pemerintahan Kertanegara, corak keagamaan mulai ada sinkretisme antara agama Hindu dan Budha. Sinkretisme tersebut menjadi bentuk Syiwa-Budha. Salah satunya adalah berkembangnya aliran Tantrayana. Kertanegara merupakan penganut aliran Tantrayana ini.
Dalam Syiwa-Budha pemimpinnya mendapatkan jabatan dharmaddyaksa. Untuk agama yang dianut, Kertanegara menjalankan Upacara keagamaan secara pestapora sampai mabuk untuk mencapai kesempurnaan. Bahkan dalam hal ini Kartanegara menyebut dirinya Cangkandara yakni pimpinan dari semua agama. Urusan pada kerajaan Singasari sepenuhnya berada di tangan raja tanpa campur tangan pihak lain, karena anggapan raja merupakan perwujudan para dewa.
Berbeda dengan Singasari yang memusatkan dharmaddyaksa pada satu orang yakni Kertanegara. Jabatan serupa dalam Kerajaan Majapahit dibagi menjadi dua yakni untuk urusan agama Hindu disebut dharmmaddhyaksa ring kasaiwan, sedangkan jabatan untuk agama Buddha disebut dharmmaddhyaksa ring kasogatan. Kedua jabatan itu masih dibantu oleh para pejabat bawahannya yang disebut dharma upapati atau sang pamegat dengan jumlah yang sangat banyak.
Akan tetapi, di dalam prasasti-prasasti peninggalan Majapahit biasanya yang disebut paling banyak tujuh orang. Pada zaman Hayam Wuruk dikenal adanya tujuh upapati yang disebut sang upapati sapta. Ketujuh upapati itu adalah sang pamegat i tirwan, sang pamegat i kandamuhi, sang pamegat i manghuri, sang pamegat i pamwatan, sang pamegat i jambi, sang pamegat i kandangat atuha, dan sang pamegat i kandangan rare. Di samping jabatan tersebut, raja juga mempunyai suatu lembaga yang berfungsi sebagai dewan pertimbangan kerajaan. Dewan pertimbangan kerajaan itu disebut Bhatara Sapta Prabu.
Pada dasarnya pembagian urusan agama pada Kerajaan Majapahit memiliki kesamaan dengan Kerajaan Singasari. Hal ini tidak lepas dari latar historis kedua kerajaan tersebut, di mana Pendiri kerajaan Majapahit yakni Raden Wijaya merupakan menantu Raja Kertanegara dari Kerajaan Singasari yang melarikan diri tatkala terjadi penyerangan oleh Jaya Katwang. Keruntuhan Kerajaan Singasari menjadi penanda berdirinya Kerajaan Majapahit. Hubungan erat yang dimiliki ini menjadikan adanya penyerapan nilai-nilai dan tata kelola Kerajaan Singasari terhadap Kerajaan Majapahit. Sehingga, dalam urusan agama hampir sama, yang membedakan adalah pemegang urusan agama saja.

Dengan demikian, pejabat Kerajaan Singasari yang mengurus bidang keagamaan sepenuhnya berada di tangan Raja Kertanegara. Kerajaan singasari memiliki Hubungan erat dengan kerajaan majapahit yang menjadikan adanya penyerapan nilai-nilai dan tata kelola dalam urusan agama hampir sama, yang membedakan adalah pemegang urusan agama saja.

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

3

Niko Yuda Tangmelu

Mudah dimengerti

Iklan

Pertanyaan serupa

Hegemoni Kerajaan Majapahit melanjutkan hegemoni Kerajaan Singasari. Menurut Anda, benar atau salah pernyataan tersebut? Deskripsikan pendapat Anda

4

4.6

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia