Iklan

Iklan

Pertanyaan

Ke kelas mana pun dia menampakkan diri, simpati dan sukacita tumpah padanya. Matanya yang berbinar dan senyumnya yang murah acap kari memancing murid-murid pria, yang suka iseng, diam-diam menyambut kedatangannya dengan suitan. Dia tidak hanya. menjadi buah bibir di sekolah, tetapi juga bahan pujian di meja makan ketika murid-muridnya menceritakan kepada orang tua mereka tentang seorang guru yang cara mengajarnya membuat mereka betah di kelas. Begitu masuk kelas, dia bukannya langsung memerintahkan murid-murid untuk membuka buku pelajaran, tetapi memulainya dengan percakapan enteng tentang apa saja, dia menyemangati murid-murid supaya berani mengemukakan pendapat tentang pelajaran yang mereka peroleh kemarin dan mimpi apa yang mereka ingin gapai hari lni. Muridnya memanfaatkan kesempatan di menit-menit awal menjelang pelajaran itu untuk menyampaikan kritik maupun pujian. Kuping Kartika tak pernah tipis. Dia selalu mendengar dengan sabar dan penuh minat. Dikutip dari: Martin Aleida, "Di Kaki Hariara Dua Puluh Tahun Kemudian" dalam Dodolitdodolitdodoliblet , Jakarta, Kompas, 2010. Berikan pendapat mengenai sikap tokoh Kartika dalam kutipan cerpen tersebut!

     Ke kelas mana pun dia menampakkan diri, simpati dan sukacita tumpah padanya. Matanya yang berbinar dan senyumnya yang murah acap kari memancing murid-murid pria, yang suka iseng, diam-diam menyambut kedatangannya dengan suitan. Dia tidak hanya. menjadi buah bibir di sekolah, tetapi juga bahan pujian di meja makan ketika murid-muridnya menceritakan kepada orang tua mereka tentang seorang guru yang cara mengajarnya membuat mereka betah di kelas.

     Begitu masuk kelas, dia bukannya langsung memerintahkan murid-murid untuk membuka buku pelajaran, tetapi memulainya dengan percakapan enteng tentang apa saja, dia menyemangati murid-murid supaya berani mengemukakan pendapat tentang pelajaran yang mereka peroleh kemarin dan mimpi apa yang mereka ingin gapai hari lni. Muridnya memanfaatkan kesempatan di menit-menit awal menjelang pelajaran itu untuk menyampaikan kritik maupun pujian. Kuping Kartika tak pernah tipis. Dia selalu mendengar dengan sabar dan penuh minat.

Dikutip dari: Martin Aleida, "Di Kaki Hariara Dua Puluh Tahun Kemudian" dalam Dodolitdodolitdodoliblet, Jakarta, Kompas, 2010.


Berikan pendapat mengenai sikap tokoh Kartika dalam kutipan cerpen tersebut! 

  1. ...undefined 

  2. ...undefined 

Iklan

L. ISTANTI,

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Surabaya

Jawaban terverifikasi

Iklan

Pembahasan

Sikap tokoh Kartika dalam kutipan cerpen tersebut lemah lembut, berwatak baik, ramah, selalu meberikan motivasi kepada siswanya.

Sikap tokoh Kartika dalam kutipan cerpen tersebut lemah lembut, berwatak baik, ramah, selalu meberikan motivasi kepada siswanya.undefined undefined undefined

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

18

Iklan

Iklan

Pertanyaan serupa

Berdasarkan ilustrasi tersebut, watak Rafika dapat disamakan dengan ungkapan ....

3

5.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

info@ruangguru.com

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia