Kawasan Nusantara merupakan wilayah yang memiliki posisi yang strategis dalam percaturan perdagangan dan pelayaran internasional. Posisi ini menjadi magnet tersendiri bagi bangsa Indonesia dan bahkan menjadi incaran dan ajang perebutan di antara bangsa-bangsa Eropa termasuk Belanda, berbeda dengan Spanyol dan Portugis, Belanda baru melakukan tindakan imperialisme dan kolonialisme pada tahun 1595 di bawah pimpinan Cornelis de Houtman. Hal ini dikarenakan…

Pembahasan

Munculnya kolonialisme dan imperialisme bangsa Belanda tidak dapat dilepaskan dari tindakan Spanyol yang menguasai Portugis termasuk kota perdagangan utamanya, yaitu Lisbon (Lisabon) pada tahun 1580. Kota tersebut merupakan pusat perdagangan rempah-rempah di Eropa Barat yang memang dibawa oleh bangsa Portugis dari Asia. Kegiatan perdagangan melalui Lisbon ini sangat menguntungkan bagi Belanda sebab Belanda mempunyai peranan yang amat besar dalam pendistribusian barang-barang di Kawasan Eropa. Namun sayangnya, pada tahun 1568-1648, meletus perang kemerdekaan antara Belanda dan Spanyol yang terkenal dengan sebutan Perang 80 tahun. Perang kemerdekaan ini timbul karena bangsa Belanda tidak mau tunduk kepada Spanyol. Kemudian Raja Philip II (raja Spanyol) menutup pelabuhan Lisabon bagi Belanda dengan tujuan menekan dan menghancurkan kekuatan ekonomi Belanda. Namun, tindakan Spanyol tersebut justru telah mendorong bangsa Belanda mencari jalan sendiri ke wilayah Nusantara. Dengan berpedoman buku Itinerario (Garis Perjalanan) karya Jan Huygen van Linschoten, dimulailah ekspedisi Belanda menuju wilayah Nusantara di bawah pimpinan Cornelis de Houtman.