Iklan

Pertanyaan

Kata Bayan, “Adalah konon seorang perempuan terlalu baik parasnya. Maka ia nikah dengan seorang laki-laki terlalu amat cemburuan; selama ia duduk dengan istrinya itu, jangankan ia pergi berniaga, berjalan jauh pun ia tidak pernah. Hatta, beberapa lamanya maka segala harta yang dibawanya pun habislah. Maka, kata perempuan itu, “Hai, Tuan Hamba! Betapa hal kita ini? Tiada lagi yang dimakan, baiklah Tuan pergi berlayar mencari makanan! Apakah kesudahnya demikian ini? Maka, sahut suaminya, “Tiada aku mau bercerai dengan Tuan dan tiada aku percaya akan dikau kalau-kalau peninggalku ini dikau berbuat jahat. Watak tokoh si wanita dalam kutipan karya sastra Melayu Klasik tersebut adalah….

 

Kata Bayan, “Adalah konon seorang perempuan terlalu baik parasnya. Maka ia nikah dengan seorang laki-laki terlalu amat cemburuan; selama ia duduk dengan istrinya itu, jangankan ia pergi berniaga, berjalan jauh pun ia tidak pernah. Hatta, beberapa lamanya maka segala harta yang dibawanya pun habislah. Maka, kata perempuan itu, “Hai, Tuan Hamba! Betapa hal kita ini? Tiada lagi yang dimakan, baiklah Tuan pergi berlayar mencari makanan! Apakah kesudahnya demikian ini? Maka, sahut suaminya, “Tiada aku mau bercerai dengan Tuan dan tiada aku percaya akan dikau kalau-kalau peninggalku ini dikau berbuat jahat.

Watak tokoh si wanita dalam kutipan karya sastra Melayu Klasik tersebut adalah….

  1. Rajin mencari nafkah dengan berjualan di pasar dekat rumahnya

  2. Berani menegur suaminya yang enggan mencari nafkah

  3. Takut terhadap perilaku suaminya yang mudah melakukan kekerasan

  4. Ikhlas menanggung penderitaan akibat menikahi orang yang salah

  5. Setia menemani suaminya kapan pun dan di mana pun mereka berada

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

00

:

23

:

35

:

21

Klaim

Iklan

H. Agustina

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Malang

Jawaban terverifikasi

Pembahasan

watak tokoh si wanita dalam kutipan tersebut adalah berani menegur suaminya yang enggan mencari nafkah. Hal itu ditunjukkan lewat kalimat “Hai, Tuan Hamba! Betapa hal kita ini? Tiada lagi yang dimakan, baiklah Tuan pergi berlayar mencari makanan! Apakah kesudahnya demikian ini?”

watak tokoh si wanita dalam kutipan tersebut adalah berani menegur suaminya yang enggan mencari nafkah. Hal itu ditunjukkan lewat kalimat “Hai, Tuan Hamba! Betapa hal kita ini? Tiada lagi yang dimakan, baiklah Tuan pergi berlayar mencari makanan! Apakah kesudahnya demikian ini?”

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

2

Iklan

Pertanyaan serupa

Kata Bayan, “Adalah konon seorang perempuan terlalu baik parasnya. Maka ia nikah dengan seorang laki-laki terlalu amat cemburuan; selama ia duduk dengan istrinya itu, jangankan ia pergi berniaga, berj...

5

3.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02130930000

02130930000

Ikuti Kami

©2025 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia