Langkah awal dalam melahirkan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB berlangsung pada 21 Agustus sampai 7 Oktober 1944. Dalam Konferensi Dumbarton Oaks di Washington DC, para diplomat dari tiga negara (AS, Inggris, Uni Soviet) bertemu dengan diplomat Cina. Negara empat besar atau "Big Four" ini merumuskan tujuan, struktur, dan fungsi PBB, namun masih berselisih pendapat soal pemungutan suara.
Pada Konferensi Yalta, pertemuan tiga negara di Krimea pada Februari 1945 melahirkan dasar PBB. Roosevelt, Churchill, dan pemimpin Uni Soviet, Josef Stalin menyapakati sistem pemungutan suara. Mereka juga setuju PBB akan meneruskan kerja dan mandat LBB. Pada 25 April 1945, perwakilan dari 50 negara hadir dalam Konferensi PBB tentang Organisasi Internasional di San Francisco. Mereka yang mengirim perwakilan yakni sembilan negara dari Eropa, 21 dari Amerika, tujuh dari Timur Tengah, dua dari Asia Timur, tiga dari Afrika, dan masing-masing satu dari Ukraina dan Belarusia. Kemudian, ada lima dari negara-negara persemakmuran Inggris. Polandia yang tak mengirim perwakilan tetap diikutkan sebagai anggota PBB. Perwakilan negara berdikusi soal masalah dunia dan peran PBB. Utamanya soal politik, ekonomi, dan kesejahteraan sosial. Begitu pula soal status koloni dan negara jajahan. Begitu juga pertahanan dan dominasi negara-negara adikuasa, dan kesetaraan. Hal-hal ini dituangkan dalam Piagam PBB yang ditandatangani pada 26 Juni 1945 dan diumumkan pada 24 Oktober 1945.
Dengan demikian, jawaban dari proses berdirinya PBB dari 21 Agustus 1944 sampai 26 Juni 1945.