Banyak organisasi yang dibentuk pada zaman Jepang dengan tujuan untuk kepentingan propaganda Jepang di Indonesia. Jennis organisasi pada masa Jepang ada organisasi yang bersifat sosial, semimiliter dan militer. Salah satu organisasi yang bersifat sosial adalah Jawa Hokokai. Sebelumnya ada organisasi sosial yang serupa seperti Putera dan Gerakan 3 A tetapi di bubarkan. Pada tahun 1944, situasi Perang Asia Timur Raya mulai berbalik, tentara Sekutu dapat mengalahkan tentara Jepang di berbagai tempat. Hal ini menyebabkan kedudukan Jepang di Indonesia semakin mengkhawatirkan. Oleh karena itu Jenderal Kumaikici Harada membentuk organisasi baru yang diberi nama Jawa Hokokai (Himpunan Kebaktian Jawa). Alasanya karena Jepang membutuhkan persatuan dan semangat rakyat jadi rakyat diharapkan memberikan darma baktinya terhadap pemerintah Jepang. Jawa Hokokai memiliki alat organisasi sampai ke desa-desa, dukuh, bahkan sampai tingkat rukun tetangga berupa sukarelawan, budayawan, guru, dokter dll.
Pada perkembangannya organisasi Jawa Hokokai ini tidak berkembang sesuai dengan keinginan Jepang, yang dikarenakan beberapa sebab:
1. Organnisasi ini berkembang dan memusat hanya di Pulau Jawa saja, alasannya karena suku dan kebuayaan di luar Pulau Jawa lebih beragam dan sulit disatukan.
2. Pada bulan Juli 1945, pemerintahan Jepang melakukan penyatuan dalam organisasi kepemudaan seperti organisasi Masyumi dan Jawa Hakokai, namun upaya penyatuan ini gagal karena para pemimpin dari organisasi menuntut adanya nasionalisme, yang pada akhirnya menimbulkan percekcokan. Untuk kedua kalinya upaya penyatuan berhasil, Jawa Hakokai dibubarkan dan bersatu dengan gerakan baru yang lain.
Dengan demikian Jawa Hakokai dibubarkan pada 1945 dengan alasan tidak dapat berkembang sesuai keinginan Jepang dan dibubarkan untuk bergabung dengan organisasi pergerakan baru lainnya.