Perhatikan isi buku nonfiksi berikut !

    Kebanyakan orang cenderung gugup atau malu apabila berbicara dengan orang yang baru pertama kali ditemui. Kita bisa merasa tidak nyaman dan takut salah. Kita juga merasa khawatir tidak mendapatkan respons. Jika berbicara di muka umum, rasa gugup ini biasanya akan semakin menjadi.
    Rasa gugup dapat dikurangi bahkan dihilangkan melalui proses tertentu. Salah satu cara terbaik untuk mengatasi kegugupan dan rasa malu adalah mengingatkan diri kita sendiri akan pepatah lama bahwa orang yang kita ajak bicara juga memakai celana dengan memasukkan kakinya satu demi satu seperti apa yang kita lakukan. Maksud dari pepatah ini adalah menunjukkan bahwa kita sama-sama memiliki kesamaan. Kita sama-sama makan nasi, melakukan hal biasa, sama-sama makhluk Tuhan, bahwa mungkin sama gugupnya.
    Pada intinya, pepatah tersebut merupakan cara efektif untuk menggambarkan bahwa kita semua adalah manusia. Oleh karena itu, kita tidak perlu merasa gugup atau malu jika harus memulai pembicaraan dengan orang asing, siapa pun itu. Orang yang kita ajak bicara akan semakin menikmati pembicaraan jika mereka tahu bahwa kita menikmatinya pula. Akan tetapi, apabila kita terbata-bata dalam berbicara, gugup, tidak nyaman, dan menunjukkan gelagat negatif lain, mereka mungkin juga akan merasa tidak nyaman untuk melanjutkan pembicaraan.

Disadur darl: Hasna Wijaya, Jago Debat: Bagaimana Cara Ampuh Memenangkan Debat, Yogyakarta, Komunika, 2018 

Kalimat utama paragraf kedua buku nonfiksi tersebut adalah ...